SD Inpres Pajjaiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), disegel oleh warga yang mengaku ahli waris alias pemilik lahan sekolah. Situasi ini mengakibatkan sejumlah siswa memutuskan pulang setelah sempat tertahan di depan gerbang sekolah.
Pantauan detikSulsel di Jalan Pajjaiang, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Selasa (16/7/2024), dua pintu gerbang kawasan sekolah digembok. Ada tiga sekolah dalam kompleks tersebut, yakni SD Inpres Pajaiang, SD Inpres Sudiang dan SD Negeri Pajaiang.
Di depan gerbang sekolah, terpasang sebuah spanduk besar yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Biringkanaya. Spanduk itu berisi desakan kepada Pemkot Makassar untuk membayar ganti rugi lahan kepada ahli waris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sejumlah siswa didampingi orang tuanya tampak berkumpul di depan gerbang sekolah. Belakangan, gembok akhirnya dibuka pihak kepolisian sekitar pukul 08.30 Wita.
"Tadi dibuka sama polisi sekitar pukul 08.30 Wita, gemboknya tidak dibuka tapi pagarnya diangkat. Padahal harusnya sudah masuk belajar pukul 07.30 Wita. Jam 07.00 Wita malah siswa sudah menunggu depan gerbang," ujar Guru SD Pajjaiang, Eva Susanti Diman kepada detikSulsel, Selasa (16/7).
Eva mengatakan, sejumlah siswa urung mengikuti pelajaran di sekolah meski sekolah kembali dibuka. Beberapa siswa dibawa pulang oleh orang tuanya sebelum gerbang dibuka polisi.
"Setelah dibuka langsung proses belajar, cuma jumlah siswa berkurang karena beberapa sudah pulang. Tapi kita maklumi karena tidak kondusif tadi jadi banyak yang dibawa pulang sama orang tuanya," ujarnya.
Diketahui, jumlah pelajar di tiga sekolah di Kompleks SD Pajjaiang ini mencapai 1.000 siswa. Eva berharap peristiwa itu tidak lagi terulang karena mengganggu proses belajar mengajar.
"Semoga tidak ditutup mi lagi sekolah kasihan," harapnya.
(sar/hmw)