Demonstrasi tersebut berlangsung di halaman SMAN 11 Makassar, Senin (15/7) pagi tadi. Dalam aksi tersebut, siswa menyampaikan beberapa tuntutan, termasuk masalah pungli dan transparansi dana sekolah.
"(Tuntutan aksi tadi pagi) Masalah pungli pengambilan ijazah, transparansi dana BOS, transparansi dana sukarela, mengembalikan muruah Smanses (SMAN 11 Makassar) akibat oknum kepala sekolah yang merusak citra Smanses," kata Ketua OSIS SMAN 11 Makassar A. Nurlatifa Ramadani kepada detikSulsel, Senin (15/7/2024).
Nurlatifa mengatakan, pihak sekolah meminta biaya saat pengambilan ijazah sebesar Rp 50 ribu kepada alumni. Menurutnya, biaya yang dibebankan tersebut semestinya tidak ada dan dibiayai oleh sekolah.
"(Alumni) ditagih uang untuk pengambilan ijazah (penulisan ijazah dan pembelian map). Dana sekolah ke mana?" cetus Nurlatifa.
Terkait itu, Kepala SMAN 11 Makassar Nuraliyah mengaku biaya tersebut diurus oleh staf administrasi. Sehingga dia sebagai kepala sekolah tidak terlibat terkait pungutan yang disebut sebagai sumbangan tersebut.
"Yang menangani itu adalah staf administrasi langsung, jadi tidak ada keterkaitan ke kepala sekolah mengenai aliran dana yang terkumpul sebagai sumbangan," kata Nuraliyah kepada wartawan usai aksi unjuk rasa.
Nuraliyah juga menjelaskan, pembayaran pengambilan ijazah tersebut telah dijelaskan melalui mediasi. Dalam mediasi tersebut, perwakilan alumni turut hadir.
"Tadi (sudah) dijelaskan oleh Komite melalui mediasi dijelaskan kepada perwakilan dari alumni yang baru tamat," jelasnya.
Dia juga mengaku dugaan pungli yang disoroti dalam unjuk rasa tersebut telah ditindaklanjuti oleh Inspektorat Sulsel. Pihaknya kini menunggu proses pemeriksaan selesai.
"Kalau saya sekarang kan kita dalam masa menunggu keputusan hasil pemeriksaan Inspektorat tadi," ujar Nuraliyah.
(asm/sar)