Ketua DPD II Golkar Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Munafri Arifuddin, tak patah arang untuk mendapat rekomendasi dari Demokrat meski tak dapat surat tugas di Pilwalkot Makassar. Appi tetap akan membangun komunikasi dengan partai berlambang bintang mercy ini meski elektabilitasnya yang tinggi tak dilirik.
Appi tak masuk dalam daftar 18 calon kepala daerah (cakada) yang menerima rekomendasi awal berupa surat tugas dari DPP Demokrat, Senin (1/7). Demokrat hanya menugaskan dua kadernya di Pilwalkot Makassar, yakni mantan birokrat Abdul Rahman Bando dan Ketua DPC Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali (ARA).
Tak hanya Appi, figur lainnya yang telah mendaftar di penjaringan Demokrat harus gigit jari. Seperti Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Jusuf Ismail, mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, Ketua PKS Sulsel Amri Arsyid, Ketua KONI Makassar Ahmad Susanto, dan Wakil Ketua Gerindra Sulsel Najmuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons keputusan Demokrat tersebut, Appi mengaku tak tahu konstelasi terakhir di Demokrat sebelum surat tugas diterbitkan. Dia berharap Demokrat akan memberinya peluang.
"Kita akan coba bangun komunikasi lah. Siapa tahu kalau (komunikasi) masih ada kesempatan," ujar Appi kepada detikSulsel, Selasa (2/7/2024).
Meski diakuinya Demokrat akan tetap memprioritaskan kadernya, Appi yakin elektabilitasnya yang tinggi akan dipertimbangkan oleh Demokrat. Dia pun mengaku akan membicarakan hal itu dengan Demokrat.
"Menurut saya pasti yang diutamakan memang kader internal partai. Lalu kita akan coba membicarakan seperti apa pola yang akan dilakukan, siapa tahu masih ada peluang yang bisa terbuka yah kita akan coba," katanya.
Menurutnya, Demokrat tetap akan menjadikan tingkat elektabilitas figur sebagai salah satu indikator utama dalam menetapkan usungan di Pilwalkot Makassar. Dia memprediksi surat tugas untuk figur eksternal akan dikeluarkan Demokrat nantinya.
"Mungkin pertama keluar (surat tugas) internalnya, lalu kita ini dari faktor eksternal (menyusul). Saya tidak tahu itu berlaku untuk semua (daerah) atau parsial mencoba bicara sama mereka. Apakah hanya internal memang atau kalau bisa dari eksternal, mudah-mudahan kita bisa dapat," tambahnya.
Meski belum dapat lampu hijau dari Demokrat, Appi tak kendor untuk maju bertarung untuk ketiga kalinya di Pilwalkot Makassar. Bahkan tetap memacu pergerakannya menemui warga meski elektabilitasnya unggul di sejumlah survei.
"Kita tetap harus menguatkan apa yang telah ada," katanya.
Dia juga meyakini bahwa parpol akan merapat di barisannya jika elektabilitasnya terus naik. Dengan elektabilitas tinggi, Appi optimis akan diincar partai.
"Dari hasil survei itu semua akan melihat, sudah punya target siapa yang akan dikejar. Lalu kalau kita dalam posisi dikejar lalu diam pasti kita akan dikejar," jelasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Demokrat Singgung Komunikasi Cawalkot
Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah menyatakan bakal calon usungannya di Makassar dikerucutkan hanya ke Rahman Bando dan ARA. Sementara, figur lainya dianggap kurang komunikasi dengan Demokrat, meski elektabilitasnya tinggi.
"Itu soal komunikasi. Di Makassar misalnya sampai 4 sebenarnya bisa kita berikan, kembali lagi soal komunikasi. Bahwa lagi-lagi ini soal teknis (pertimbangannya)," ujar Ulla usai penyerahan surat tugas di Kantor DPD Demokrat Sulsel, Jalan Mirah Seruni, Makassar, Senin (1/7).
Ulla, sapaan Ni'matullah mengaku awalnya akan mengerucutkan dengan memberi surat tugas kepada 4 figur. Pihaknya sudah mencoba membangun komunikasi, namun tak mendapat respons dari pendaftar jelang pengusulan ke DPP.
"Makassar bisa mengerucut 4. Tidak mungkin kita mengemis, sementara komunikasinya tidak ada. Jadi ada persoalan komunikasi saat proses pengusulan di Jakarta," ungkapnya.