Gendongan Sang Kakek Antar Jenazah Cucu Pakai Ojol Makassar-Pangkep

Gendongan Sang Kakek Antar Jenazah Cucu Pakai Ojol Makassar-Pangkep

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 17 Jun 2024 09:45 WIB
Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
Foto: Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
Makassar -

Seorang kakek bernama Arsyad menyita perhatian usai membawa jenazah cucunya dari Makassar menuju Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggunakan jasa ojek online (ojol). Sang kakek hanya bisa menggendong jenazah cucunya itu saat dibonceng sepeda motor.

Peristiwa itu bermula saat putri sang kakek, Imma (22) sedang hamil tua di kampung halamannya di Pulau Sarappo Caddi, Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Pangkep. Awalnya, kehamilan Imma dinyatakan tidak normal sehingga pihak Puskesmas setempat merujuk Imma ke Rumah Sakit Batara Siang (RSBS) Pangkep.

"Bidan dari Sarapo yang rawat, dia bilang Pasien tersebut harus dirujuk karena kehamilannya tidak normal," kata Kepala Desa Mattiro Walie, Hamzah saat dihubungi detikSulsel, Minggu (16/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya datang ke rumahnya, mendesak orang tuanya agar mau anaknya dirujuk ke RS. Sudah itu, saya ikut mengantar pakai perahu," sambungnya.

Imma akhirnya dirujuk ke RSBS Pangkep pada Jumat (15/6). Tidak lama kemudian, Imma menjalani proses persalinan hingga melahirkan bayinya di RSBS Pangkep tersebut.

ADVERTISEMENT

Masalah baru kemudian muncul sebab bayi Imma yang baru saja lahir dinyatakan mengalami gejala gangguan napas dan berat badan lahir rendah. Pihak RSBS pun merujuk bayi tersebut ke RS Tajuddin Chalid Makassar dan kakek Arsyad pun mendampingi cucunya tersebut.

Hingga akhirnya bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia di RS Tajuddin Chalid Makassar, Sabtu (16/6). Sang kakek yang hendak segera membawa jenazah cucunya ke Pangkep akhirnya menumpang ojol.

"Mereka (pihak keluarga kakek Arsyad) kirim ambulans ke Makassar untuk menjemput (jenazah bayi), tapi di perjalanan mereka dapat info kalau jenazah bayi sudah ada di RS Pangkep. Mereka balik ke RS jemput jenazah dan antar ke Dermaga Maccini Baji," ujarnya.

Menurut Hamzah, jenazah bayi itu sudah dimakamkan di Pulau Samatellu. Hamzah bersama kerabat dan warga sempat membantu mempersiapkan pemakaman sebelum jenazah tiba.

"Tadi kami ikut memakamkan bayinya. Kami bersama polsek juga memberikan santunan kepada keluarga," ujarnya.

Penjelasan Pihak Rumah Sakit

Pihak RSUP Tadjuddin Chalid sendiri turut buka suara terkait peristiwa itu. Pihak rumah sakit mengatakan sang menggunakan jasa ojol karena ingin segera mengantar jenazah cucunya ke Pangkep.

"Intinya begini disampaikan pihak keluarga tidak mampu tapi pihak keluarga mau cepat karena mereka tinggal di pulau menurut petugas ku dia berinisiatif bertindak cepat untuk menawarkan bagaimana memesankan ojek online motor," ujar Humas RSUP Tadjuddin Chalid, Yanti kepada detikSulsel, Sabtu (15/6).

Menurut Yanti, ide menggunakan jasa ojol itu atas inisiatif seorang karyawan kontrak rumah sakit. Yanti pun menjelaskan bahwa inisiatif itu dilakukan karena karyawan kontrak rumah sakit tersebut mengetahui kerja sama ambulans dengan pihak ketiga memberlakukan tarif pembayaran jika lokasi pengantarannya di luar Makassar.

"Ada misinformasi bahwa disampaikan rumah sakit lepas tangan, padahal itu inisiatif dari petugas kami sendiri. Tidak mungkin menajemen lepas begitu saja," kata Yanti.

Cerita versi Driver Ojol

Driver ojol bernama Wawan (43) selaku orang yang mengantar kakek Arsyad membawa jenazah cucunya ke Pangkep, turut buka suara. Wawan menjelaskan dia awalnya hanya menerima orderan makanan untuk diantar ke RSUP Tajuddin Chalid pada Sabtu (15/6) siang.

Saat tiba di rumah sakit, Wawan diminta tolong oleh seorang pemandi jenazah di rumah sakit untuk menerima pesanan offline. Menurut Wawan, dia saat itu belum menyadari akan diminta mengantar seorang kakek dan jenazah cucunya.

"Saya ditahan sama pemandi jenazah. Saya kira dia (pemandi jenazah) mau dibonceng bilang mau ke Pangkep," kata Wawan kepada detikSulsel.

Wawan tanpa pikir panjang menerim orderan itu dan sempat pamit buang air kecil di toilet. Saat kembali dari toilet, Wawan menemukan sang kakek dan jenazah cucunya sudah berada di atas sepeda motornya.

Meski terkejut, Wawan tetap menerima orderan membawa kakek dan jenazah bayi tersebut sebab merasa prihatin. Dia mengaku prihatin terhadap kakek tersebut.

"Barangnya (kakek dan jenazah cucu) sudah ada di atas motor, jadi mau tidak mau saya punya hati pasti saya tolong," ungkap Wawan.

Wawan mengaku tidak terlibat banyak percakapan dengan sang kakek selama perjalanan. Dia mengantar kakek dan cucunya itu ke RS di Pangkep.

"Sampai di Rumah Sakit Umum Pangkep, ada keluarganya menunggu di rumah sakit sampai di sana saya antar," jelasnya.




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads