Kesaksian Driver Ojol Antar Kakek-Jenazah Cucu ke Pangkep, Segini Tarifnya

Kesaksian Driver Ojol Antar Kakek-Jenazah Cucu ke Pangkep, Segini Tarifnya

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Minggu, 16 Jun 2024 11:20 WIB
Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
Foto: Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
Makassar - Driver ojek online (ojol) bernama Wawan (43) menceritakan momen ia menerima orderan mengantar seorang kakek dan jenazah cucunya dari RSUP Tajuddin Chalid, Makassar, menuju Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). Wawan mengaku dibayar Rp 150 ribu oleh salah satu karyawan di rumah sakit.

Wawan mengatakan dia awalnya menerima orderan makanan untuk diantar ke RSUP Tajuddin Chalid pada Sabtu (15/6) siang. Setibanya di rumah sakit, Wawan diminta tolong oleh pemandi jenazah di rumah sakit untuk menerima pesanan offline.

"Saya ditahan sama pemandi jenazah. Saya kira dia (pemandi jenazah) mau dibonceng bilang mau ke Pangkep," kata Wawan kepada detikSulsel.

Wawan yang tidak menyadari maksud lain pemandi jenazah tersebut akhirnya menerima tawaran itu. Sebelum berangkat, Wawan sempat meminta izin ke toilet.

Saat pulang dari toilet, barulah Wawan menyadari bahwa dia sebenarnya diminta mengantar seorang kakek dan jenazah cucunya yang merupakan seorang bayi. Wawan yang merasa prihatin akhirnya mengantar kakek dan jenazah cucunya tersebut ke pangkep dan menerima bayaran Rp 150 ribu dari pemandi jenazah tersebut.

"Barangnya (kakek dan jenazah cucu) sudah ada di atas motor, jadi mau tidak mau saya punya hati pasti saya tolong," ungkap Wawan.

"Saya dikasih uang itu pemandi jenazah ini Rp 150 ribu untuk uang bensin ini orang tidak mampu jadi setelah itu saya antar," sebut Wawan.

Saat perjalanan, Wawan mengaku tidak terlibat banyak percakapan dengan sang kakek. Dia mengantar kakek dan cucunya itu ke RS di Pangkep.

"Sampai di Rumah Sakit Umum Pangkep, ada keluarganya menunggu di rumah sakit sampai di sana saya antar," jelas Wawan.

Penjelasan Pihak RSUP Tajuddin Chalid

Humas RSUP Tadjuddin Chalid, Yanti turut buka suara terkait peristiwa itu. Dia mengatakan sang kakek ingin segera mengantar jenazah cucunya ke Pangkep dan saat itulah seorang karyawan kontrak rumah sakit berinisiatif memesan jasa ojol.

"Intinya begini disampaikan pihak keluarga tidak mampu tapi pihak keluarga mau cepat karena mereka tinggal di pulau menurut petugas ku dia berinisiatif bertindak cepat untuk menawarkan bagaimana memesankan ojek online motor," ujar Yanti kepada detikSulsel, Sabtu (15/6).

Yanti mengatakan jasa ojol sebesar Rp 150 ribu itu dibayar oleh karyawan kontrak rumah sakit tersebut. Menurutnya, inisiatif itu dilakukan karena karyawan kontrak rumah sakit tersebut mengetahui kerja sama ambulans dengan pihak ketiga memberlakukan tarif pembayaran jika lokasinya di luar Makassar.

"Ada misinformasi bahwa disampaikan rumah sakit lepas tangan, padahal itu inisiatif dari petugas kami sendiri. Tidak mungkin menajemen lepas begitu saja,"ungkapYanti.


(hmw/ata)

Hide Ads