Awal Mula Bayi Meninggal di RS Makassar-Diantar Pulang ke Pangkep Pakai Ojol

Awal Mula Bayi Meninggal di RS Makassar-Diantar Pulang ke Pangkep Pakai Ojol

Muhammad Subhan - detikSulsel
Minggu, 16 Jun 2024 21:30 WIB
Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
Foto: Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
Pangkep -

Viral di media sosial seorang kakek membawa jenazah cucunya dari Kota Makassar menuju Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggunakan jasa ojek online (ojol). Cucu sang kakek yang meninggal saat baru dilahirkan tersebut kini sudah dimakamkan.

Ibu bayi tersebut diketahui bernama Imma (22), seorang wanita muda yang menetap di Pulau Sarappo Caddi, Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Kabupaten Pangkep. Peristiwa bermula saat kehamilan Imma yang dinyatakan tidak normal.

Pihak Puskesmas Pulau Sarappo Caddi lantas merujuk Imma ke Rumah Sakit Batara Siang (RSBS) Pangkep. Kondisi Imma turut disampaikan pihak Puskesmas ke Kepala Desa Mattiro Walie, Hamzah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dapat info, dikabari dari orang Puskesmas Pulau Sarappo Caddi katanya ada pasiennya ibu hamil yang ke Pulau Samatellu Borong. Bidan dari Sarapo yang rawat, dia bilang Pasien tersebut harus dirujuk karena kehamilannya tidak normal," kata Hamzah saat dihubungi detikSulsel, Minggu (16/6/2024).

"Saya datang ke rumahnya, mendesak orangtunya agar mau anaknya dirujuk ke RS. Sudah itu, saya ikut mengantar pakai perahu," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Hamzah, Imma tiba di RSBS Pangkep pada Jumat (15/6). Imma menjalani proses persalinan hingga melahirkan bayinya.

Namun pihak RSBS menyatakan kondisi bayi Imma mengalami gejala gangguan napas dan berat badan lahir rendah. Akibatnya, pihak RSBS merujuk bayi tersebut ke RS Tajuddin Chalid Makassar untuk perawatan lebih intensif.

Namun keesokan harinya, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia di RS Tajuddin Chalid Makassar. Menurut Hamzah, pihak Puskesmas Sarappo sempat mengirimkan ambulans untuk menjemput jenazah bayi hingga akhirnya diketahui bahwa jenazah itu dibawa ke Pangkep menggunakan jasa ojol.

"Info dari Puskesmas, ketika mereka dapat info bayinya meninggal, mereka kirim ambulans ke Makassar untuk menjemput, tapi di perjalanan mereka dapat info kalau jenazah bayi sudah ada di RS Pangkep. Mereka balik ke RS jemput jenazah dan antar ke Dermaga Maccini Baji," ujarnya.

Hamzah mengatakan bayi itu sudah dimakamkan di Pulau Samatellu. Hamzah bersama kerabat dan warga mempersiapkan pemakaman sebelum jenazah tiba.

"Tadi kami ikut memakamkan bayinya. Kami bersama polsek juga memberikan santunan kepada keluarga," ujarnya.

Kesaksian Driver Ojol Bawa Kakek dan Jenazah Cucu

Diketahui, kakek dan jenazah bayi tersebut dibawa ke Pangkep oleh seorang driver ojol bernama Wawan (43). Sang driver mengaku dibayar Rp 150 ribu oleh salah satu karyawan di rumah sakit.

Wawan mengatakan dia awalnya menerima orderan makanan untuk diantar ke RSUP Tajuddin Chalid pada Sabtu (15/6) siang. Setibanya di rumah sakit, Wawan diminta tolong oleh pemandi jenazah di rumah sakit untuk menerima pesanan offline.

"Saya ditahan sama pemandi jenazah. Saya kira dia (pemandi jenazah) mau dibonceng bilang mau ke Pangkep," kata Wawan kepada detikSulsel.

Wawan awalnya tidak menyadari bahwa penumpangnya merupakan seorang kakek dan jenazah cucunya. Namun dia tetap menerima orderan membawa kakek dan jenazah bayi tersebut sebab merasa prihatin.

"Barangnya (kakek dan jenazah cucu) sudah ada di atas motor, jadi mau tidak mau saya punya hati pasti saya tolong," ungkap Wawan.

Saat perjalanan, Wawan mengaku tidak terlibat banyak percakapan dengan sang kakek. Dia mengantar kakek dan cucunya itu ke RS di Pangkep.

"Sampai di Rumah Sakit Umum Pangkep, ada keluarganya menunggu di rumah sakit sampai di sana saya antar," jelas Wawan.

Penjelasan Pihak RSUP Tajuddin Chalid

Humas RSUP Tadjuddin Chalid, Yanti turut buka suara terkait peristiwa itu. Dia mengatakan sang kakek ingin segera mengantar jenazah cucunya ke Pangkep dan saat itulah seorang karyawan kontrak rumah sakit berinisiatif memesan jasa ojol.

"Intinya begini disampaikan pihak keluarga tidak mampu tapi pihak keluarga mau cepat karena mereka tinggal di pulau menurut petugas ku dia berinisiatif bertindak cepat untuk menawarkan bagaimana memesankan ojek online motor," ujar Yanti kepada detikSulsel, Sabtu (15/6).

Yanti mengatakan jasa ojol sebesar Rp 150 ribu itu dibayar oleh karyawan kontrak rumah sakit tersebut. Menurutnya, inisiatif itu dilakukan karena karyawan kontrak rumah sakit tersebut mengetahui kerja sama ambulans dengan pihak ketiga memberlakukan tarif pembayaran jika lokasinya di luar Makassar.

"Ada misinformasi bahwa disampaikan rumah sakit lepas tangan, padahal itu inisiatif dari petugas kami sendiri. Tidak mungkin menajemen lepas begitu saja,"ungkapYanti.




(hmw/ata)

Hide Ads