Penjelasan RS di Makassar soal Kakek Antar Jenazah Cucu ke Pangkep Pakai Ojol

Penjelasan RS di Makassar soal Kakek Antar Jenazah Cucu ke Pangkep Pakai Ojol

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Minggu, 16 Jun 2024 09:54 WIB
Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
Foto: Seorang driver ojol membonceng kakek dan jenazah bayi. Dokumen Istimewa
Makassar -

Pihak RSUP Tadjuddin Chalid Makassar angkat bicara terkait peristiwa seorang kakek mengantar jenazah cucunya ke Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan menggunakan ojek online (ojol). Pihak RS menyebut kejadian itu atas inisiatif dari petugas rumah sakit untuk menolong kakek tersebut.

Humas RSUP Tadjuddin Chalid, Yanti mengatakan sang kakek ingin segera mengantar jenazah cucunya ke Pangkep. Saat itulah seorang karyawan kontrak rumah sakit berinisiatif memesan jasa ojol.

"Intinya begini disampaikan pihak keluarga tidak mampu tapi pihak keluarga mau cepat karena mereka tinggal di pulau menurut petugas ku dia berinisiatif bertindak cepat untuk menawarkan bagaimana memesankan ojek online motor," ujar Yanti kepada detikSulsel, Sabtu (15/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yanti mengatakan jasa ojol sebesar Rp 150 ribu itu dibayar oleh karyawan kontrak rumah sakit tersebut. Menurutnya, inisiatif itu dilakukan karena karyawan kontrak rumah sakit tersebut mengetahui kerja sama ambulans dengan pihak ketiga memberlakukan tarif pembayaran jika lokasinya di luar Makassar.

"Informasi itu dia tahu dari pihak ketiga kan yang swasta yang bekerja sama dengan rumah sakit kami itu sudah disampaikan jika orang tidak mampu jika dalam kota itu gratis jika keluar kota itu berbayar," kata Yanti.

ADVERTISEMENT

"Ada misinformasi bahwa disampaikan rumah sakit lepas tangan, padahal itu inisiatif dari petugas kami sendiri. Tidak mungkin menajemen lepas begitu saja," ungkap Yanti.

Diberitakan sebelumnya, pengendara ojol yang diketahui bernama Wawan (43) itu mengantar kakek bersama jenazah cucunya ini mulai dari RSUD Tadjuddin Chalid, Makassar, menuju RSUD Pangkep pada Sabtu (15/6) siang. Mereka menempuh perjalanan ke Pangkep selama kurang lebih satu setengah jam.

"Bayi dipangku dia ditutup kantongan. Bonceng tiga yang bapak itu (jenazah bayi) pangku di paha," ujar pengendara ojol, Wawan kepada detikSulsel, Sabtu (15/6).

Wawan mengatakan dirinya awalnya mengantar pesanan makanan ke RSUP Tadjuddin Chalid. Saat tiba, dia justru diminta tolong oleh pemandi jenazah di rumah sakit untuk menerima pesanan offline.

"Saya dikasih uang itu pemandi jenazah ini Rp 150 ribu untuk uang bensin ini orang tidak mampu jadi setelah itu saya antar," sebut Wawan.




(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads