Polisi turut buka suara terkait seorang ustaz bernama Jabal Nur (57) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku dikeroyok dan disekap oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK). Polisi justru menyebut pelaku dan korban saling kenal.
"Korban (pelapor) dan pelaku (terlapor) sudah saling kenal," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto kepada detikSulsel, Sabtu (8/6/2024).
Didik turut membenarkan bahwa peristiwa tersebut telah dilaporkan oleh kuasa hukum korban pada Kamis, (6/6). Kasus ditangani oleh Ditreskrimum Polda Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasusnya sudah ditangani Dirkrimum Polda Sulsel, dilaporkan tanggal 6 Juni. Yang buat laporan, pengacaranya," terangnya.
Menurut Didik, motif sementara di balik peristiwa tersebut adalah utang piutang. Untuk memastikannya, polisi kini menyelidiki keberadaan terduga pelaku.
"Kejadian dilatarbelakangi utang piutang. (Terduga pelaku) masih dalam penyelidikan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, korban Jabal Nur mengaku dikeroyok dan disekap oleh sekitar 30 OTK pada Rabu (5/6). Menurutnya, dia awalnya sedang berbincang dengan ibunya di ruang tamu rumahnya, hingga sejumlah OTK tersebut memasuki rumahnya.
"Di ruang tamu dia ngobrol dengan ibunya, kemudian OTK datang dari arah depan, 2 orang dulu masuk. Kemudian, (korban) tanya ke OTK, 'Kamu siapa? Apa maksudmu?'," kata Kuasa Hukum korban, Wawan Nur Rewa kepada detikSulsel, Sabtu (8/6).
"Tidak lama (kemudian), ada bunyi pecahan kaca, lemparan dari luar ke dalam. Tiba-tiba segerombolan orang masuk, disekap lah (korban) kemudian dihajar, babak belur, ditaruh ke lantai," terang Wawan.
(hmw/hsr)