Seorang ustaz bernama Jabal Nur (57) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku dikeroyok dan disekap oleh sekitar 30 orang tidak dikenal (OTK) yang menyatroni rumahnya. Ibu korban yang sudah berusia 70 tahun disebut turut menjadi korban penganiayaan.
Insiden itu diduga terjadi di rumah korban, Jalan Mapala, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (5/6) sekitar 21.00 Wita. Kuasa Hukum Jabal Nur, Wawan Nur Rewa mengatakan awalnya korban berbincang-bincang bersama ibunya di ruang tamu rumahnya, hingga sejumlah OTK memasuki rumah korban.
"Di ruang tamu dia ngobrol dengan ibunya, kemudian OTK datang dari arah depan, 2 orang dulu masuk. Kemudian, (korban) tanya ke OTK, 'Kamu siapa? Apa maksudmu?'," kata Wawan kepada detikSulsel, Sabtu (8/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya memberikan jawaban, kata Wawan, OTK tersebut malah memecahkan kaca jendela rumah korban. Setelah itu, mereka mulai menghajar korban hingga babak belur.
"Tidak lama (kemudian), ada bunyi pecahan kaca, lemparan dari luar ke dalam. Tiba-tiba segerombolan orang masuk, disekap lah (korban) kemudian dihajar, babak belur, ditaruh ke lantai," terang Wawan.
Ibu korban yang melihat kejadian itu juga menjadi korban penyerangan OTK. Wanita lansia tersebut juga ditinju oleh pelaku.
"Ibunya yang lihat (korban dihajar) juga dibogem, ditinju," katanya.
Korban menderita luka lebam karena aksi OTK tersebut. Setelah korban terlihat tidak berdaya, ia dibawa ke mobil pelaku.
"Ada lebam di kepala. Kemudian (korban) dibawa ke mobil (OTK)," imbuhnya.
Wawan mengatakan OTK tersebut kurang lebih 30 orang. Mereka datang dengan menumpangi 3 unit mobil.
"Kurang lebih (30 orang). Korban dibawa naik ke mobil hitam, di depannya ada mobil berwarna silver, terus ada lagi 1 mobil," ujarnya.
Wawan mengatakan pelaku belum diketahui. Pihaknya telah melaporkan kejadian yang menimpa korban ini ke Polda Sulsel.
"6 Juni (melapor) ke Polda Sulsel. Sudah ada LP-nya," katanya.
detikSulsel mengonfirmasi Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto terkait pengakuan korban. Namun Didik belum memberikan respons.
(hmw/hsr)