Polisi Ungkap Sejoli Pembunuh Nenek Tarimah Sudah Dianggap Keluarga Korban

Polisi Ungkap Sejoli Pembunuh Nenek Tarimah Sudah Dianggap Keluarga Korban

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Jumat, 07 Jun 2024 10:45 WIB
Penampakan rumah di Makassar lokasi lansia ditemukan tewas. Andi Audia Faiza Nazli Irfan/detikSulsel
Foto: Penampakan rumah di Makassar lokasi lansia ditemukan tewas. Andi Audia Faiza Nazli Irfan/detikSulsel
Makassar -

Wanita lansia bernama Tarimah (66) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas dibunuh di rumahnya oleh sejoli mahasiswa berinisial VI (19) dan pacarnya, AS (19). Polisi menyebut korban telah menganggap sejoli tersebut sebagai keluarganya.

"Korban ini sering ketemu pelaku karena sudah dianggap saudara," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana kepada detikSulsel, Kamis (6/6/2024).

Devi mengatakan, kedekatan korban dengan pelaku sudah terjalin sejak lama. Pelaku diketahui adalah tetangga dari mantan suami korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Udah dekat kayak keluarga, tapi bukan keluarga. (Pelaku) Tetangga mantan suami korban," terangnya.

Dari situ, pelaku mengetahui bahwa korban memiliki keuangan yang berkecukupan. Apalagi korban kerap memberikan bantuan pinjaman uang ke orang lain.

ADVERTISEMENT

"Pelaku tahu ada beberapa teman dekat korban yang ke rumahnya sering meminjam uang ke korban jadi korban ini secara ekonomi mampu," tutur Devi.

Untuk diketahui, pelaku menghabisi nyawa korban di rumahnya, Jalan Toddopuli 18, Kecamatan Manggala, Selasa (4/6) dini hari. Sejoli tersebut awalnya bertemu di sebuah kafe pada Senin (3/6) malam sebelum ke rumah korban.

"Ketika mereka nongkrong di salah satu warung kopi di Jalan Boulevard, dia (VI) mengajak (AS) untuk melakukan pembunuhan. Kemudian pada pukul 23.00 Wita itu, si VI ini mengajak AS untuk mengantarkannya ke rumah korban," terang Kompol Devi Sujana kepada wartawan, Kamis (6/6).

Sejoli tersebut pun tiba di rumah korban pada Selasa (4/6) sekitar pukul 01.00 Wita. Korban langsung membukakan pintu rumahnya karena memang sudah mengenal kedua mahasiswa tersebut.

"Pada saat (pelaku) ketok pintu, korban membuka karena sudah kenal dengan pelaku ini dan sering bertemu," terang Devi.

Selanjutnya, Tarimah ke kamarnya untuk tidur setelah sejoli tersebut masuk ke rumahnya. VI kemudian masuk ke kamar Tarimah dan langsung membekap korban menggunakan bantal yang dibantu oleh AS.

"(Korban) Sudah tidur, kemudian yang perempuan ini masuk ke kamar memastikan sudah tidur atau belum. Perempuan ini kemudian membekap muka korban dengan bantal sementara AS memegangi tangan (korban)," bebernya.

"Selesai (dibekap), perempuan itu ambil remote AC untuk dipukul berkali-kali ke kepalanya korban," lanjutnya.




(hsr/ata)

Hide Ads