Sejoli mahasiswa berinisial AS (19) dan VI (19) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tega membunuh wanita lanjut usia bernama Tarimah (66) usai mencari ide melalui internet. Pelaku melancarkan aksinya dengan membekap korban menggunakan bantal saat sedang tidur.
Tarimah ditemukan tewas dalam kamar rumahnya di Jalan Toddopuli 18, Kecamatan Manggala, Makassar pada Selasa (4/6) sekitar pukul 13.00 Wita. Kedua pelaku awalnya bertemu di sebuah kafe pada Senin (3/6) malam.
"Ketika mereka nongkrong di salah satu warung kopi di Jalan Boulevard, dia (VI) mengajak (AS) untuk melakukan pembunuhan. Kemudian pada pukul 23.00 Wita itu, si VI ini mengajak AS untuk mengantarkannya ke rumah korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana kepada wartawan, Kamis (6/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompol Devi mengatakan kedua pelaku tiba di rumah korban pada Selasa (4/6) sekitar pukul 01.00 Wita. Korban pun langsung membukakan pintu rumahnya karena memang sudah mengenal kedua mahasiswa tersebut.
"Pada saat (pelaku) ketok pintu, korban membuka karena sudah kenal dengan pelaku ini dan sering bertemu," terang Devi.
Devi menuturkan, Tarimah kembali ke kamarnya untuk tidur setelah kedua mahasiswa tersebut masuk ke rumahnya. VI lalu masuk ke kamar Tarimah dan langsung membekap korban menggunakan bantal yang dibantu oleh AS.
"(Korban) sudah tidur, kemudian yang perempuan ini masuk ke kamar memastikan sudah tidur atau belum. Perempuan ini kemudian membekap muka korban dengan bantal sementara AS memegangi tangan (korban)," bebernya.
"Selesai (dibekap), perempuan itu ambil remote AC untuk dipukul berkali-kali ke kepalanya korban," lanjutnya.
AS langsung keluar dari kamar usai membantu VI membunuh korban. Selanjutnya, AS mengantar VI ke rumah tantenya.
"Kemudian AS keluar, yang perempuan ini masih membuka lemari mengambil sesuatu yang berharga. Setelah itu, VI kemudian keluar dan diantar ke rumah tantenya," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Pelaku Cari Ide di Internet
Kompol Devi mengungkap pembunuhan tersebut direncanakan oleh VI sejak dua pekan sebelum hari kejadian. VI bahkan mencari ide untuk menghabisi nyawa korban melalui internet.
"Pelaku (wanita VI) ini sudah berniat untuk melakukan pembunuhan sekitar dua minggu sebelum kejadian," kata Kompol Devi Sudjana.
Devi mengatakan kasus ini terungkap sebagai pembunuhan berencana setelah pihaknya memeriksa handphone (HP) VI. Dalam ponselnya itu, VI sempat mencari tahu cara menghabisi nyawa korban di internet.
"Ini paling tidak yang bisa kami buktikan dimana kita cek dari perangkat ponselnya, pelaku ini melakukan pencarian kapan manusia bisa bertahan napasnya jika ditutup pakai bantal," kata Devi.
"Jadi sudah melakukan pencarian, bagaimana kalau mau membunuh pakai bantal, kira-kira butuh waktu berapa menit sampai si korban ini meninggal," sambungnya.
Lebih lanjut, Devi mengatakan VI masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban. VI bahkan memiliki utang Rp 7 juta kepada korban.
"Awalnya yang 7 juta itu untuk pembayaran biaya kuliah, tapi katanya sering ditagih sama korban," kata Devi.
Namun VI mengarang cerita ke pacarnya AS untuk melancarkan niatnya membunuh korban. VI mengaku bahwa orang tuanya pernah meminjamkan uang sebesar Rp 80 juta kepada korban.
"Awalnya disampaikan bahwa ia (wanita VI) akan menagih utang dari orang tua pelaku yang dipinjam oleh korban senilai Rp 80 juta. Tapi ini adalah aslinya hanya iming-iming saja agar si pacarnya (pria AS) mau ikut melakukan pembunuhan," jelas Devi.
Simak Video "Sejoli Bunuh Nenek di Makassar Nyaris Diamuk Warga Saat Rekonstruksi"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)