Mahasiswa Demo di Rektorat Unhas Makassar, Protes Kebijakan Kenaikan UKT

Mahasiswa Demo di Rektorat Unhas Makassar, Protes Kebijakan Kenaikan UKT

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Rabu, 29 Mei 2024 15:45 WIB
Massa mahasiswa menggelar demo kenaikan UKT di depan Rektorat Unhas.
Foto: Massa mahasiswa menggelar demo kenaikan UKT di depan Rektorat Unhas. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Serikat Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Semaun) menggelar aksi demonstrasi di Rektorat Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Massa aksi memprotes kebijakan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT).

Pantauan detikSulsel di lokasi, Rabu (28/5/2024), massa aksi berkumpul di depan kantor Rektorat Unhas sekitar pukul 15.39 Wita. Mereka menggunakan almamater berwarna merah milik Unhas.

Mereka melakukan aksi demonstrasi dengan cara menyampaikan orasi secara bergantian dan menyelenggarakan panggung bebas ekspresi. Aksi unjuk rasa itu juga menampilkan pembacaan puisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Humas Aliansi Semaun Fajrul mengatakan pihaknya memiliki banyak tuntutan atas demo tersebut. Namun, tuntutan yang paling utama terkait peningkatan golongan UKT yang semakin tinggi dan mahal.

"Ada 12 tuntutan, cuma yang jadi concern-nya sebenarnya adalah, karena momennya juga terkait yang dengan UKT. Teman-teman dapat momen untuk melakukan aksi demonstrasi terkait UKT," kata Fajrul kepada detikSulsel di lokasi.

ADVERTISEMENT

Fajrul menjelaskan, pihak aliansi menuntut agar surat keputusan (SK) Rektor Unhas terkait penyesuaian golongan UKT terbaru dicabut. Dia juga menyebut aliansi meminta agar pihak universitas melakukan transparansi biaya kuliah tunggal (BKT).

"Ada beberapa poin yang terkait dengan UKT yang dituntut. Pertama, cabut SK Rektor terkait dengan peningkatan golongan UKT sampai golongan 9. Kedua, transparansikan BKT supaya teman-teman tahu kemana pengalokasian anggaran pendidikan, khususnya di Unhas," tuturnya.

Dia mengungkapkan, kenaikan UKT buntut penyesuaian golongan UKT terbaru sangat tidak rasional. Fajrul memberi contoh studi kasus di fakultasnya, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang UKT-nya naik 300 persen menjadi Rp 24,5 juta dari yang semula hanya Rp 6 juta.

"Itu sampai 300 persen bahkan peningkatannya. Kalau kita pakai studi saya di FKM, UKT Mandiri itu dia Rp 6 juta. Tetapi sekarang di SK Rektor yang baru itu orang-orang masuk JNS/Mandiri sampai Rp 24,5 juta. Jadi jomplang sekali," jelasnya.

"Bukan pangkalnya. UKT-nya jadi Rp 6 juta lompat ke Rp 24,5 juta. Itu yang UKT golongan 9. Itu yang jadi masalah kenapa lompatnya besar sekali peningkatannya," lanjut Fajrul.

Fajrul menambahkan, hal serupa juga dirasakan oleh mahasiswa di fakultas lainnya di Unhas. Dia lalu memberi contoh kenaikan UKT di Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) yang naik dua kali lipat.

"Di beberapa fakultas, di (prodi Hubungan Internasional) HI (FISIP) misalnya dari Rp 8 juta ke Rp 16 juta. Dan itu semua fakultas rasakan," sebutnya.

Mahasiswa prodi Ilmu Gizi FKM Unhas angkatan 2020 itu menambahkan, massa aksi sedang melakukan audiensi dengan pihak kampus. Dia menyebut, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa (JJ) yang menerima massa aksi secara langsung untuk berdiskusi terkait tuntutan mereka.

"Ini beberapa teman dipanggil untuk audiensi ke atas terkait hal ini. Yang ditemui di atas itu Rektor, Prof JJ," tutupnya.

Diketahui, audiensi tersebut berlangsung di Ruang Senat Lantai 2 Rektorat Unhas. Massa aksi diterima langsung oleh Rektor Unhas Prof JJ, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Ruslin, serta Direktur Kemahasiswan Abdullah Sunusi. Hingga saat ini, audiensi dengan pihak kampus dan aliansi mahasiswa masih berlangsung.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads