Pakar Unhas Prediksi Terjadi Konflik Besar Jika Israel Serang Balik Iran

Pakar Unhas Prediksi Terjadi Konflik Besar Jika Israel Serang Balik Iran

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 15 Apr 2024 18:30 WIB
Pakar HI Unhas Ishaq Rahman.
Foto: Pakar HI Unhas Ishaq Rahman. (dok. Unhas.ac.id)
Makassar -

Pakar hubungan internasional (HI) dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Ishaq Rahman menyebut serangan udara Iran ke Israel baru-baru ini bisa saja memicu perang dunia ke-3. Dia memprediksi akan terjadi konflik lebih besar jika Israel membalas serangan itu secara langsung.

"Kalau misalnya Israel melakukan balasan langsung bisa terjadi situasi eskalasi konflik luar biasa," ujar Ishaq Rahman saat berbincang dengan detikSulsel, Senin (15/4/2024).

Ishaq menilai kecil kemungkinan Israel akan melakukan serangan balasan secara langsung. Negara-negara sekutu Israel terutama Amerika Serikat dan di Eropa saat ini berusaha meminta Israel menahan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena saya melihat pesan yang disampaikan Presiden AS Joe Biden yang meminta Israel menganggap bahwa peristiwa ini Israel dalam posisi yang menang," kata Wakil Ketua Asosiasi Ilmuwan Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) ini.

"Meski Amerika menegaskan keputusan menyerang ada di kedaulatan Israel, tapi menurut saya itu adalah bahasa diplomatis karena saya yakin di balik itu mereka meminta agar Israel bisa menahan diri," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Selain desakan sekutu, hal lain yang dinilai akan membuat negara Zionis menahan diri adalah Israel sedang menghadapi perang dengan Hamas. Jika Israel merespons Iran secara langsung, maka akan membutuhkan lebih banyak sumber daya.

"Bisa jadi dia akan mengalami kekalahan di salah satu di antaranya. Kelihatannya kalau menurut saya Israel akan berusaha menahan diri sambil mengintensifkan proses dialog," ujar akademisi yang mendalami isu timur tengah ini.

Lanjut Ishaq, balasan yang akan diberikan Israel kepada Iran kemungkinan bukan dalam bentuk serangan langsung. Tetapi lebih kepada balasan secara diplomatik atau politik.

"Misalnya sanksi ekonomi atau embargo yang baru atau misalnya dengan mengoptimalkan upaya untuk mengatasi kelompok Iran yang ada di konflik Palestina," katanya.

Begitu pula dengan sikap PBB, Ishaq memprediksi Iran hanya akan diberi sanksi oleh dewan keamanan PBB. Sanksi terhadap Iran bisa berupa kecaman hingga embargo ekonomi.

"Dugaan saya kemungkinan besar sikap dari dewan keamanan nanti adalah memberikan semacam sanksi kepada iran baik itu sanksi berupaya kecaman, itu sanksi yang paling lunak, atau mungkin bentuk sanksi lebih tinggi lagi misalnya sampai pelarangan untuk impor senjata, larangan perdagangan umum atau embargo ekonomi," jelasnya.

Dampak perang Iran Israel ke Indonesia di halaman selanjutnya.

Dampak Perang Iran-Israel ke Indonesia

Sementara bagi Indonesia, Ishaq menilai dampak serangan itu tidak dirasakan secara langsung. Tetapi dampaknya dirasakan dari sisi perekonomian usai harga minyak dunia naik akibat serangan itu.

"Sikap pemerintah Indonesia saya kira akan tetap berkomitmen pada prinsip damai dan akan mengintensifkan diplomasi terutama kepada Iran apalagi Iran sudah mengatakan mereka tidak akan mengambil tindakan lebih lanjut kalau misalnya Israel tidak membalas," katanya.

Apalagi Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Maka Indonesia akan mengoptimalkan diplomasi multilateral di PBB untuk mendorong masing-masing pihak menahan diri agar tidak ada lagi serangan balasan.

Diketahui, selain Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga meminta Israel tidak melakukan serangan balasan. Meski dia menyebut serangan Iran terhadap Israel tersebut tidak proporsional.

Dilansir detikNews yang mengutip Al Jazeera, Senin (15/4/2024), Prancis ingin menghindari eskalasi di kawasan timur tengah. Oleh karena itu, dia meminta Israel menahan diri.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menghindari eskalasi dan meyakinkan Israel bahwa mereka tidak boleh membalas serangan Iran dengan eskalasi lebih lanjut," kata Macron kepada media Prancis, Senin (15/4).

Prancis akan berdiri di sisi Israel untuk 'memastikan perlindungannya'. Macron mengatakan dia akan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari ini.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron juga mendesak Israel untuk tidak membalas, dengan mengatakan bahwa fokusnya harus tetap pada gencatan senjata di Gaza.

"Jika Anda duduk di Israel pagi ini, Anda berpikir dengan benar bahwa kami mempunyai hak untuk menanggapi hal ini dan mereka memang berhak melakukannya. Namun kami mendesak agar konflik tidak meluas," kata Cameron kepada Sky News.

"Dalam banyak hal, ini merupakan kekalahan ganda bagi Iran. Serangan tersebut hampir gagal total, dan mereka mengungkapkan kepada dunia bahwa mereka adalah pengaruh jahat di wilayah tersebut. Jadi harapan kami adalah tidak akan ada tanggapan balasan," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/nvl)

Hide Ads