Danny Pomanto Bicara Kriteria Calon Wali Kota Makassar Jelang Pilwalkot

Danny Pomanto Bicara Kriteria Calon Wali Kota Makassar Jelang Pilwalkot

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Kamis, 16 Mei 2024 18:54 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel))
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto berbicara tentang kriteria calon wali kota (cawalkot) yang layak menggantikannya untuk memimpin Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Danny menegaskan kelayakan seorang calon pemimpin sangat tergantung dari masyarakat menjelang Pilwalkot Makassar 2024.

"Saya kira yang layak dan tidaknya itu tergantung masyarakat," kata Danny Pomanto kepada wartawan di Hotel Claro Makassar, Kamis (16/5/2024).

Danny menegaskan kelayakan cawalkot Makassar tidak bisa dipandang satu sisi saja. Bahkan, pandangannya sekalipun tidak bisa serta merta menjadi acuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak boleh tergantung siapa pun, termasuk saya jadi (sebagai) wali kota. Saya tidak pernah berani menyatakan ini layak atau tidak layak," ungkapnya.

Menurut Danny, seorang figur dinyatakan layak jika telah melalui proses pengujian politik di Pilkada nantinya. Namun, Danny tak menjelaskan lebih rinci mengenai proses pengujian politik yang dimaksud.

ADVERTISEMENT

"Kira-kira kalau dalam yang saya berkata-kata, semua layak setelah melalui pengujian-pengujian proses politik di Pilkada," tegas Danny.

Sebelumnya diberitakan, Danny menanggapi sejumlah figur yang meramaikan bursa Pilwalkot Makassar. Danny menilai banyaknya figur yang siap berkontestasi merupakan penanda kehidupan politik dan demokrasi di Kota Makassar.

"Pesta demokrasi, setiap orang berhak dipilih dan memilih. Namanya pesta, ramai-ramai. Persoalan pilihan itu hak masyarakat. Makin banyak tokoh yang maju makin banyak pilihan masyarakat. Welcome to politic of Makassar," kata Danny.

Danny juga menganggap kondisi seperti itu merupakan fenomena yang patut disambut positif. Pasalnya, masing-masing dari mereka membawa misi untuk memajukan Kota Makassar.

"Saya kira politik itu sangat cair. Bahkan sekarang dari zat cair ke gas sekarang. Tambah tidak jelas mi anunya. Yang menarik adalah minat untuk berkompetisi itu, harus dibaca menjadi hal yang positif. Tokoh-tokoh daerah itu harus muncul sebagai alternatif-alternatif yang membawa misi-misi daerah dan misi kolektif kita," jelasnya.

Sebagai informasi, ada 20 figur cawalkot Makassar itu yang muncul. Nama-nama tersebut berdasarkan pengambilan formulir penjaringan calon kepala daerah (cakada) sejumlah partai politik (parpol) hingga yang menebar alat peraga.

Mereka adalah Abdul Rahman Bando (mantan Birokrat); Adi Rasyid Ali (Ketua DPC Demokrat Makassar); Ahmad Susanto (Ketua KONI Makassar); Amri Arsyid (Ketua PKS Sulsel); Andi Seto Gadhista Asapa (mantan bupati Sinjai); dan Azhar Arsyad (Ketua DPW PKB Sulsel). Kemudian dr Fadli Ananda (politikus PDIP); Fatmawati Rusdi (politikus NasDem); Indira Jusuf Ismail (Istri Wali Kota Makassar Danny Pomanto); dan Irwan Adnan (birokrat).

Selanjutnya, Muhamad Surya (Ketua PSI Sulsel); Munafri Arifuddin (Ketua DPD II Golkar Makassar); Najmuddin (politikus Gerindra); Nasrun (mantan Lurah di Makassar); Rahman Pina (Ketua AMPG Sulsel); serta Risfayanti Muin (politikus PDIP). Ada juga Rudianto Lallo (Ketua DPRD Makassar); Rudy Pieter Goni (anggota DPRD Sulsel); Rusdin Abdullah (politikus Golkar); dan Sri Rahmi (politikus PKS).




(sar/asm)

Hide Ads