Danny Pomanto soal 20 Figur Maju di Pilwalkot: Welcome to Politic of Makassar

Danny Pomanto soal 20 Figur Maju di Pilwalkot: Welcome to Politic of Makassar

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Kamis, 16 Mei 2024 18:33 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto merespons 20 figur yang meramaikan bursa Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Danny menilai ramainya nama yang muncul sebagai bakal calon wali kota (cawalkot) menandakan dinamika politik di Makassar sangat cair.

"Pesta demokrasi, setiap orang berhak dipilih dan memilih. Namanya pesta, ramai-ramai. Persoalan pilihan itu hak masyarakat, makin banyak tokoh yang maju makin banyak pilihan masyarakat. Welcome to politic of Makassar," kata Danny kepada wartawan di Hotel Claro Makassar, Kamis (16/5/2024).

Danny mengatakan banyaknya figur yang bakal mencalonkan diri sebagai wali kota Makassar merupakan fenomena yang patut disambut positif. Pasalnya, masing-masing dari mereka dinilai membawa misi untuk memajukan Kota Makassar.

"Saya kira politik itu sangat cair. Bahkan sekarang dari zat cair ke gas sekarang. Tambah tidak jelas mi anunya. Yang menarik adalah minat untuk berkompetisi itu, harus dibaca menjadi hal yang positif. Tokoh-tokoh daerah itu harus muncul sebagai alternatif-alternatif yang membawa misi-misi daerah dan misi kolektif kita," jelasnya.

Menurut Danny, sejumlah kandidat yang berkompetisi itu memiliki tujuan yang sama, yakni berkolaborasi untuk pemerintahan yang berkelanjutan. Dia pun mengambil contoh infrastruktur yang tidak dibenahi dengan baik dan menjadi keresahan warga.

"Karena siapa lagi yang mau bawa misi daerah. Contoh, banyak infrastruktur yang terlantar misalnya. Tadi malam misalnya, saya dengar ada demo soal infrastruktur. Yang disalahkan, siapa yang berbuat, kan pemerintahan siapa pun. Ini pemerintahan itu collective sustain. Orang tidak bilang dosa siapa itu, yang penting pemerintah," sebutnya.

Dia lantas mencontohkan persoalan jalanan rusak yang dalam kaca mata masyarakat, tidak lagi memandang itu kewenangan provinsi atau pemerintah kota. Namun situasi itu dianggap warga yang harus diselesaikan kepala daerah di wilayah yang dipimpinnya.

"Rusak-rusak jalan di Makassar, orang tidak tahu jalan apa itu. Tapi yang penting pemerintah. Padahal ada jalan provinsi, dan jalan pusat. Saya tidak mungkin bilang, bukan jalanku (kewenangan Pemkot Makassar) ini. Itulah namanya politik pemerintahan. Namanya pemerintahan, semua harus bertanggung jawab," lanjut Danny.

Berdasarkan catatan detikSulsel, sejauh ini sudah ada 20 figur yang namanya mencuat dalam penjaringan cawalkot dan calon wakil wali kota (cawawalkot) Makassar. Mereka berasal dari kalangan politikus hingga birokrat.

Adapun nama-nama yang muncul berdasarkan abjad ialah Abdul Rahman Bando (mantan Birokrat), Adi Rasyid Ali (Ketua DPC Demokrat Makassar), Ahmad Susanto (Ketua KONI Makassar), Amri Arsyid (Ketua PKS Sulsel), Andi Seto Gadhista Asapa (mantan bupati Sinjai), dan Azhar Arsyad (Ketua DPW PKB Sulsel). Lalu ada dr Fadli Ananda (politikus PDIP), Fatmawati Rusdi (politikus NasDem), Indira Jusuf Ismail (Istri Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto), dan Irwan Adnan (birokrat).

Selanjutnya, ada nama Muhamad Surya (Ketua PSI Sulsel), Munafri Arifuddin (Ketua DPD II Golkar Makassar), Najmuddin (politikus Gerindra), Nasrun (mantan Lurah di Makassar), Rahman Pina (Ketua AMPG Sulsel), serta Risfayanti Muin (politikus PDIP). Ada juga Rudianto Lallo (Ketua DPRD Makassar), Rudy Pieter Goni (anggota DPRD Sulsel), Rusdin Abdullah (politikus Golkar), dan Sri Rahmi (politikus PKS).

"Ini bagus bagi pemilih di Makassar karena ada lebih banyak pilihan bagi mereka. Namun, semua akan tereliminasi dengan sendirinya sesuai dengan kondisi," kata Pakar politik yang juga Direktur Nurani Strategic Nurmal Idrus kepada detikSulsel, Rabu(15/5).


(sar/ata)

Hide Ads