Bursa pemilihan wali kota (Pilwalkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kian ramai setelah sejumlah partai politik (parpol) membuka penjaringan figur. Hanya saja, sejumlah figur tersebut dinilai cuma mengetes elektabilitas atau cek ombak.
Berdasarkan catatan detikSulsel, sejauh ini sudah ada 20 figur yang namanya mencuat dalam penjaringan calon wali kota (cawalkot) dan calon wakil wali kota (cawawalkot) Makassar. Mereka berasal dari kalangan politikus hingga birokrat.
Adapun nama-nama yang muncul berdasarkan abjad ialah Abdul Rahman Bando (mantan Birokrat), Adi Rasyid Ali (Ketua DPC Demokrat Makassar), Ahmad Susanto (Ketua KONI Makassar), Amri Arsyid (Ketua PKS Sulsel), Andi Seto Gadhista Asapa (mantan bupati Sinjai), dan Azhar Arsyad (Ketua DPW PKB Sulsel). Lalu ada dr Fadli Ananda (politikus PDIP), Fatmawati Rusdi (politikus NasDem), Indira Jusuf Ismail (Istri Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto), dan Irwan Adnan (birokrat).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, ada nama Muhamad Surya (Ketua PSI Sulsel), Munafri Arifuddin (Ketua DPD II Golkar Makassar), Najmuddin (politikus Gerindra), Nasrun (mantan Lurah di Makassar), Rahman Pina (Ketua AMPG Sulsel), serta Risfayanti Muin (politikus PDIP). Ada juga Rudianto Lallo (Ketua DPRD Makassar), Rudy Pieter Goni (anggota DPRD Sulsel), Rusdin Abdullah (politikus Golkar), dan Sri Rahmi (politikus PKS).
Pendaftar Ramai karena Tanpa Petahana
Pakar politik yang juga Direktur Nurani Strategic Nurmal Idrus mengatakan figur-figur dalam Pilwalkot Makassar ramai lantaran pertarungan tanpa petahana. Selain itu, kata dia, sejauh ini belum ada figur dengan elektabilitas menonjol.
"Itu disebabkan karena Pilwalkot Makassar tanpa petahana dan kondisi itu membuat Pilwali Makassar kemungkinan akan kekurangan figur dengan elektabilitas menjulang sehingga dianggap bakal mendominasi kontestasi," kata Nurmal kepada detikSulsel, Rabu (15/5/2024).
Menurutnya, banyak figur yang selama ini punya kemampuan mengumpulkan suara di Makassar tak ikut bertarung karena putusan MK. Oleh karena itu, sejumlah figur baru masuk untuk mengisi kekosongan itu sambil mengecek elektabilitasnya.
"Ini bagus bagi pemilih di Makassar karena ada lebih banyak pilihan bagi mereka. Namun, semua akan tereliminasi dengan sendirinya sesuai dengan kondisi," jelas mantan ketua KPU Makassar itu.
Dia lantas menjelaskan figur-figur yang kelihatan serius bisa dilihat dari banyaknya alat peraga yang disebar. Termasuk nantinya yang mulai mengembalikan formulir pendaftaran di penjaringan cakada parpol.
"Figur-figur serius sudah mulai kelihatan. Itu terlihat dari cara mereka bersosialisasi," bebernya.
"Pilwali Makassar ini berbeda dengan pilkada lainnya. Penuh dinamika dan persaingan keras. Jadi, menurut saya figur-figur lain akan berguguran di tengah persaingan," tambahnya.
Banyak figur cek ombak di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]