Rektor terpilih Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2024-2028 Profesor Karta Jayadi akan melakukan rekonsiliasi terhadap seluruh sivitas akademika setelah pemilihan rektor (Pilrek). Dia menilai rekonsiliasi penting untuk keberlanjutan dan pengembangan kampus.
"Hanya orang yang picik cara berpikirnya ketika saya menang dengan kualitas, saya andalkan kualitas bukan kuantitas, kemudian dia akan menjaga jarak seterusnya. Saya pikir nda seperti itu karena ini perguruan tinggi harus berjalan," kata Karta Jayadi saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (9/5/2024) malam.
Karta Jayadi kemudian membandingkan kontestasi Pilrek dan Pemilu. Menurutnya, rekonsiliasi sivitas akademika cenderung lebih mudah dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira kan yang paling keras dalam sistem politik itu politik kenegaraan. Itu politik Pilkada, Pemilu, itu yang paling keras. Kenapa saya bilang keras? Karena mereka tidak saling paham antar individu. Kemana suara tiba-tiba 2 juta suaranya. Ini tiba-tiba hanya 900," paparnya.
"Kalau di perguruan tinggi itu jelas. Ke mana suara itu diberikan, dan kenapa dia menang. Jelas. Dan orang-orang itu kita punya hubungan sebelumnya," lanjut Karta.
Kendati demikian, dia mengaku belum membangun komunikasi intens terkait pengembangan UNM ke depannya. Karta mengatakan hal itu akan dilakukan setelah dirinya resmi dilantik pada 17 Mei mendatang.
"Belum. Iya (pasti akan dikomunikasikan). Karena ini kan masih ada tahapan satu lagi. Tahapan pelantikan tanggal 17 Mei. Kalau sudah itu, saya bicara ketika itu diakui secara formal yuridis. Kalau formal yuridisnya belum diakui, saya enggak mau. Jadi tanggal 17 nanti baru saya mau serukan (rekonsiliasi)," imbuh Karta.
Hubungan dengan Husain Syam Tetap Bagus
Karta juga sempat menyinggung soal hubungannya dengan rektor sekarang, Prof Husain Syam. Dia mengatakan hubungan mereka masih berjalan dengan baik.
"Tetap bagus. Meskipun itu kadang naik turun. Tergantung dari isu yang ada di luar. Kalau isunya begini-begini, oh saya, jangan begitu dong. Itu politiknya. Itu kan biasa kan," ucap Karta.
"Makanya tadi itu, saya di ini, kontrol-kontrol, nda. Saya menyampaikan sesuatu bukan pencitraan. Jauh dari situ saya. Makanya saya straight orangnya. Tapi saya usahakan bahasanya bagus," lanjutnya.
Karta juga menceritakan momen dirinya mendapatkan ucapan selamat dari Husain Syam. Dia mengapresiasi Husain yang berbesar hati dengan hasil Pilrek UNM.
"Contoh, kemarin Pak Rektor bilang sama saya, aduh, mantap, betul-betul kami kalah. Masih ada kualitas lebih tinggi dari itu. Kamu yang menang," bebernya.
Dia menyebut, ungkapan itu dialamatkan Husain kepadanya pada suatu kegiatan. Karta mengaku awalnya mengira Husain tidak terima hasil kemenangannya.
"Nda. Kan bicara lepas (waktu) pelepasan jemaah haji. Saya lihat dia oke. Saya pikir dia tidak terima kan," sebutnya.
Karta mengaku perolehan suara dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sangat menentukan prosesnya menjadi rektor baru UNM. Meskipun sebelumnya Karta sempat menolak regulasi masuknya suara Mendikbudristek dalam Pilrek.
"Makanya di situ saya berpikir, pentingnya kementerian. Tadinya saya protes kementerian. Kenapa sih ada kementerian mau coba mengatur-ngatur kita. Masa dia nda hargai orang-orang di dalam. Orang lokal yang senat, yang tahu betul kondisinya kampus. Kalau dia pilih itu, ya, udalah. Tapi ternyata enggak. Menurut saya bukan orang yang terbaik itu. Kami kan saling tahu lah," pungkasnya.
(hmw/ata)