Ketua Dewan Kehormatan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP-KKSS) Jusuf Kalla (JK) menceritakan Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) pertama kali digelar. Dia mengungkap pertemuan itu dicetuskan oleh dirinya bersama Aksa Mahmud dan Alwi Hamu.
Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla dalam PSBM ke-XXIV yang digelar di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Minggu (21/4/2024). Dia menyebut PSBM pertama digelar pada 1993 atau 31 tahun lalu.
"Karena sudah 31 tahun, pasti banyak yang muda-muda ini pasti tidak tahu sejarah atau kenapa ada ini pertemuan, ini pertama 1993, berarti sudah 31 tahun yang lalu. Pertama kita waktu itu saya bertiga, Aksa, Alwi, dan saya. Kita sebenarnya pada waktu itu satu perusahaan saja, sama-sama. Kemudian masing-masing punya usaha," ujar JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku dirinya memang senang mengajak sesama perantau untuk sama-sama membuka usaha. Hal tersebut dilakukan dengan maksud agar bisa selalu tumbuh saling menyemangati.
"Saya selalu begitu sama-sama bikin usaha, jangan satu, kita perlu menumbuhkan semangat kerja pengusaha orang Sulsel ini," ujarnya.
Selanjutnya dia menyebut dua hal yang membuat suatu daerah bisa maju. Pertama karena sumber daya alam melimpah dan yang kedua adalah sumber daya manusia yang unggul.
"Kemajuan itu ada dua hal caranya, pertama kaya sumber daya alamnya, orang bisa kaya, negara bisa kaya. Tapi ada juga negara yang kaya sumber dayanya tapi rakyatnya miskin. Tapi ada juga negara yang miskin sumber daya alam tapi kaya dari sumber daya manusia dia maju luar biasa," katanya.
Dia mencontohkan, Jepang dan Singapura yang tidak kaya dari segi sumber daya alam tetapi mampu menjadi negara maju. Hal itu disebabkan karena memiliki penduduk yang punya etos kerja yang tinggi.
"Kayak jepang, tidak ada batu bara, tidak ada nikel, kenapa dia kaya? Karena sumber daya manusianya maju. Singapura, tidak ada sumber daya alamnya tapi negaranya maju. Karena punya semangat. Dia maju," katanya.
Sementara Sulsel jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sulawesi termasuk yang kurang sumber daya alamnya. Tetapi dia meyakini Sulsel punya sumber daya manusia yang mumpuni.
"Kalau Sulawesi Selatan dibandingkan kita miskin sumber daya alam, tambang ada di Sulawesi Tenggara, ada di Sulawesi Tengah, kita cuma ada sedikit di Luwu. Tapi kita punya sumber daya manusia yang bisa mengembangkan negeri ini," katanya.
Makanya, lanjut JK, diadakan pertemuan saudagar ini untuk menghimpun kemampuan perantau dari Sulsel. Agar bisa saling berbagi pengalaman dan peluang untuk membuka dan mengembangkan usaha.
"Itulah kenapa kita gelar pertemuan ini, mengembalikan kemampuan. Kenapa memakai Saudagar, artinya 1.000 akan,kalau pengusaha yah berusaha. Kalau saudagar 1.000 akal, akal lah yang memajukan kehidupan bangsa ini," jelasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Momen Polisi Tangkap Penjual Ketapel-Busur Panah di Makassar"
[Gambas:Video 20detik]