"Memang nda berani. Takut katanya nda ada pelihara ki," kata kakak korban, Kasmi kepada wartawan di lokasi penemuan jasad korban di Jalan Kandea 2 Lorong 116 No.6, Kecamatan Bontoala, Selasa (16/4/2024).
Kasmi mengatakan, mulanya anak korban mengadu akibat dianiaya oleh pelaku. Dia menyebut anak korban kabur dari rumah orang tua pelaku setiap kali usai dianiaya.
"Iya sering (dipukul) tanpa alasan. Lari ke rumah. Akhirnya dia mengaku itu hari dipukul sama bapaknya. Saya tanya kenapa, Nak? Dipukul ka tante sama bapakku," bebernya.
"Selama ini (anak korban) tinggal di rumahnya neneknya. Nenek dari suami (pelaku). Di Jalan Daeng Tata," sambung Kasmi.
Dia menuturkan, anak korban sama sekali tak pernah mengungkapkan fakta sebenarnya terhadap keberadaan ibunya. Kasmi mengatakan anak korban selalu menangis kala diungkit soal mendiang sang ibunda.
"Nda pernah curhat. Kalau ditanya, sabar ya nak. Nanti dicari mama ta. Dia menangis," ungkapnya.
Kasmi mengaku tak pernah menanyakan langsung keberadaan korban kepada anak korban. Dia menyebut, pihak keluarga hanya dapat menyemangati mereka tentang ibunya.
"Anaknya nda pernah ditanyai memang. Cuma kita bilang 'mudah-mudahan pulang ji mama ta di nak'," lanjut Kasmi.
Dia juga membantah tudingan pelaku terhadap korban yang bertemu dengan lelaki lain sesaat sebelum meninggal. Kasmi menyebut, alamat yang disebut oleh pelaku adalah alamat orang tuanya.
"Nda. Bisanya itu lari na orang setia. Nda pernah keluar. Dia sangat sayang sama anaknya. Katanya ada pacarnya di lorong 1, siapa? Kita punya orang tua di lorong 1, jelas datang. Di Rappocini. Rumah kediaman orang tua," jelasnya.
Kasmi menambahkan, dirinya sempat menanyakan keberadaan korban kepada pelaku dan menduga korban telah dibunuh olehnya. Dia mengatakan, pertanyaan itu hanya dijawab dengan sederhana oleh pelaku.
"Sempat saya tanyakan ke pelaku. Eh, saya mau tanyako. Mana mamanya V (anak korban), nda kau bunuh ji? Dia langsung bilang, ah, tega ku itu. Baru nada ketawa. Karena saya ada firasat. Jadi saya panggil. Tidak kau bunuh ji mamanya V? Nda kau kubur ji dalam rumah mu? Karena kau ringan tangan," ucapnya.
"Iya curiga memang ji. Tapi kan dia bilang pergi dengan laki-laki (lain). (Ditanya begitu) 1 kali ji. Tapi kalau ketemu ka, takut, menghindar. Takut ditanya. Nda mau lagi berbaur dengan kita," pungkas Kasmi.
Sebelumnya diberitakan, kuasa hukum korban, Ahmad Zulfikar menyebut pelaku telah menikah sebanyak tiga kali. Istri kedua H yang belum diketahui identitasnya itu juga disebut menghilang.
"Informasi yang kami himpun dari keluarga korban bahwa sempat ada keluarga dari mantan istri kedua pelaku mencari istri kedua dari pelaku tersebut dan sama juga dengan jawaban yang disampaikan pada keluarga istri ketiga ini," ujar Kuasa hukum korban Ahmad Zulfikar kepada wartawan, Selasa (16/4).
Ahmad mengaku belum mendapat informasi mendalam terkait kapan istri kedua pelaku yang juga hilang ini dicari oleh keluarganya. Namun dia telah menyampaikan hal ini kepada penyidik Polrestabes Makassar.
"Kami belum bisa pastikan (kapan dicari oleh keluarganya), kami juga baru mendapatkan informasi dari beberapa pihak keluarga korban. Hari ini baru saja kami mengkoordinasikan dengan pihak kepolisian untuk segera mengidentifikasi siapa saja istri pertama, istri kedua yang dimaksud tersebut," ujarnya.
(asm/ata)