Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima sertifikasi untuk 3 varietas benih jagung unggulan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan sudah dapat disebarkan. Penerimaan sertifikasi ini merupakan pencapaian pertama untuk benih unggul jagung yang dilahirkan dari hasil riset Unhas.
"Jadi Kementerian Pertanian telah melepas itu kemarin, sudah tanda tangan. Itu artinya sudah sah untuk menjadi penyaing stok benih dari tempat lain," kata Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa atau Prof JJ kepada wartawan di Hotel Unhas, Sabtu (6/4/2024).
JJ mengatakan diperlukan proses yang sangat panjang, analisa yang mendalam, dan uji coba yang banyak. Selain itu membutuhkan tim yang tekun sebagai breeder.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menemukan indukan yang baik dan benar, untuk menghasilkan bibit yang unggul dan kemudian bisa disebarkan itu memerlukan penelitian yang sangat panjang. Kemudian analisa yang sangat ribet dan uji coba yang sangat banyak," urainya.
JJ menuturkan bibit benih jagung tersebut telah diuji coba di banyak tempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa benar bibit jagung itu dapat tumbuh di segala medan dan tempat.
"Makanya di seluruh Indonesia harus ada wilayah yang mewakili. Tapi tidak perlu juga di setiap kabupaten. Ini adalah perwakilan, istilahnya climate, ketinggian, elevasi. Maka ada dataran rendah, tinggi, tengah, dan seterusnya. Mewakili micro climate dan lain-lain maupun musim," paparnya.
Dia menyebut benih jagung unggulan yang telah mengantongi sertifikasi ini diberi nama Jagung Jago Universitas Hasanuddin (JJUH). Dia menjelaskan nama itu disematkan lantaran merupakan pencapaian gemilang Unhas sejak pertama kali berdiri.
"Sehingga untuk mendapatkan jagung jago ini, yang saya pikir, kemarin saya berusaha untuk mengganti namanya sebenarnya. Tapi breeder-nya nda mau. Nda ada lagi nama yang cocok. Karena ini jagung, selama usianya Unhas 67 tahun saat ini, baru pertama kali Unhas melepas satu benih unggul. Baru pertama kali," tuturnya.
Dia mengaku sangat bangga Unhas dapat melahirkan inovasi baru utamanya di bidang ini. Dia mengatakan benih jagung unggulan ini merupakan satu-satunya karya anak bangsa yang patut untuk diapresiasi.
"Sehingga ini adalah hal yang sangat penting bagi kami. Jadi tonggak sejarah bahwa Unhas bisa tonji. Memang kita harus keluar dari zona miskin benih unggul," bebernya.
"Unhas, alhamdulillah mewakili seluruh bangsa Indonesia, harusnya berbangga. Akhirnya produksi anak bangsa sendiri, bisa menghasilkan benih buatan sendiri. Itulah kenapa disebut jagung jago," pungkasnya.
(hmw/sar)