.webp)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengajak 3 orang alumninya yang kini terjun di dunia politik untuk berbagi kisah. Mereka menceritakan bagaimana bisa terpilih menjadi anggota dewan mulai dari DPR RI hingga DPRD melalui Pileg 2024.
Ketiganya yakni Syamsu Rizal MI, Ray Suryadi Arsyad, dan Zulhajar. Mereka hadir dalam acara Sharing Session almuni FISIP Unhas yang merupakan rangkaian Dies Natalis ke-63 FISIP Unhas, di Aula Prof Syukur Abdullah, Rabu (3/4/2024).
Dalam kesempatan itu, Syamsu Rizal yang akrab disapa Daeng Ical menceritakan manfaat terjun ke dunia politik. Dia menuturkan, dirinya mulai bergelut di dunia politik sejak 2004.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk mengabdi itu memang di politik. Jadi saya konsisten dari awal karena dari awal sejak 2004 itu memutuskan, untuk di politik," ujar Daeng Ical di hadapan audiens.
Dia menyebut, jalan paling mudah untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat ialah melalui politik. Menurutnya, sentuhan politik sangat berpengaruh terhadap kebijakan yang dirasakan masyarakat.
"Itu adalah tempat pengabdian paling gampang, maksudnya paling gampang masuk dan paling luas pengaruhnya," kata dia.
Daeng Ical juga mengaku sudah cukup makan garam di dunia politik. Sejak 2004, politisi Partai Kebangkitan (PKB) yang baru saja terpilih pada Pileg DPR RI 2024 ini mengaku sudah 4 kali pindah partai.
"Saya termasuk manusia yang senang mencicipi banyak partai. Selama saya berkarier di politik ini barangkali saya sudah 4 partaiku. Banyak yang mengasosiasikan dengan istilah sebagai kutu loncat," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota DPRD Makassar Ray Suryadi Arsyad juga menceritakan pengalamannya terjun ke dunia politik. Dia mengaku sudah terpilih menjadi anggota DPRD Makassar di usia 28 tahun pada Pileg 2019 lalu.
"Masuk di DPR 28 tahun, yah lumayanlah. Di tahun 2018 saya diajak masuk ke perpolitikan, kancah perpolitikan di Makassar masuk di DPR,"kata dia.
Ray pun menceritakan perjalanannya selama kuliah di FISIP Unhas. Dia mengaku menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 7 tahun karena sempat hijrah untuk mengerjakan bisnisnya.
"Saya kuliah di Ilmu Politik itu selama 7 tahun. Dan 7 tahun bukan saya berada di kampus, tujuh tahun memang di luar dari kampus. Jadi 3 tahun setengah itu (untuk bisnis)," ujarnya.
(asm/nvl)
