Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap gedung PT Pokphand di Kawasan Industri (KIMA) Makassar, Sulawesi Selatan yang terbakar. Polisi juga memeriksa sebanyak 20 orang saksi dari pekerja PT Pokphand.
"Saksi yang diperiksa sudah 20 orang, dari pihak perusahaan," ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib, kepada wartawan, pada Selasa (2/4/2024).
Pemeriksaan tersebut dilakukan saat olah TKP di gedung PT Pokphand, pada Selasa (2/4) pagi. Polisi menerjunkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel bersama Inafis Polrestabes Makassar dan Polsek Tamalanrea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi (kemarin) pagi tim Laboratorium Forensik dari Polda Sulsel bersama Satuan Reskrim dan Polsek melaksanakan olah TKP dan tentunya belum selesai olah TKP-nya masih bisa dilanjutkan untuk besok hari," kata Ngajib.
Lanjut Ngajib, dari hasil olah TKP itulah nantinya bisa menentukan penyebab dari dugaan kebakaran di lokasi tersebut. Dia kembali meminta untuk bersabar menunggu hasilnya.
"Untuk hasilnya kita menunggu hasil olah TKP," lanjutnya.
Sementara untuk korban luka, kata Ngajib, sembilan diantaranya telah diizinkan pulang dari rumah sakit. Sedangkan lima korban lainnya masih menjalani perawatan intensif.
"Dan yang sekarang yang masih ada di rumah sakit dirawat dan ada yang sudah kembali. Sembilan orang yang sudah kembali sisanya tinggal lima orang dalam perawatan di rumah sakit," terang Ngajib.
Ngajib juga masih belum dapat membeberkan peristiwa di gedung PT Pokphand tersebut berasal dari ledakan atau percikan api. Menurutnya, hal tersebut harus menunggu hasil dari olah TKP.
"Kita penyelidikan dan olah TKP dari Laborotorium Forensik jadi nanti ditentukan itu apakan itu ledakan atau ada api," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran terjadi gedung PT Pokphand di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar pada Senin (1/4) sekitar pukul 14.30 Wita. Insiden tersebut diawali sebuah ledakan dari lantai 8 mesin produksi PT Pokphand.
"Awalnya saksi sedang berada di ruang meeting sementara training semua karyawan produksi lalu terdengar adanya ledakan dan terasa getarannya sampai ruang training," kata Ngajib, Senin (1/4).
(ata/ata)