Alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Fikram, sempat mengikuti magang mahasiswa ferienjob di Jerman. Fikram mengaku tidak mengalami indikasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO), namun justru menerima keuntungan yang besar.
Fikram berangkat ke Jerman saat masih berstatus mahasiswa semester akhir pada Oktober-Desember 2023. Dia mendaftarkan diri untuk mengikuti magang ferienjob di Jerman itu sejak Januari 2023.
Menurut Fikram, dia tidak mengalami hal yang merugikan, termasuk indikasi TPPO selama berada di Jerman. Justru kata dia, gaji bersih yang diterimanya dalam sebulan cukup besar yakni Rp 21 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pribadi tidak mengalami hal yang seperti itu. Kita digaji sesuai jam kerja. Sekitar Rp 21 juta bersih di luar pajak (yang saya terima). Saat gajian itu biaya rumah (tempat tinggal) sudah terpotong," ujar Fikram kepada detikSulsel, Jumat (29/3/2024).
Fikram mengaku cukup puas dengan program ferienjob yang diikutinya di Jerman. Karena itu, dia mengaku dalam waktu dekat ini akan kembali ke Jerman untuk bekerja karena mendapatkan penawaran.
"Sekarang saya lagi persiapan untuk ke Jerman lagi. Saya cukup puas dengan program kemarin, justru kalau saya masih berstatus mahasiswa saya akan daftar lagi," ujarnya.
"Bahkan perusahaan di sana menawarkan untuk ke sana dan beberapa teman untuk kerja di sana lagi," imbuhnya.
Di sisi lain, Fikram mengaku prihatin dengan mahasiswa yang justru menjadi korban TPPO saat mengikuti ferienjob di Jerman. Fikram bersyukur hal tersebut tidak terjadi pada dirinya.
"Saya ikut prihatin dengan kesaksian mahasiswa lain yang mengalami kejadian buruk di Jerman. Dari pengalaman saya pribadi apa yang disebutkan (mahasiswa di beberapa media) itu tidak saya alami," kata Fikram.
Tanggapan pihak kampus di halaman selanjutnya.
UIN Makassar Tegaskan Tak Kerja Sama Ferienjob
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga UIN Alauddin Makassar Muhammad Amri membantah soal dugaan keterlibatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kampus dalam program magang ferienjob. Dia menegaskan tidak pernah ada kerja sama dengan program magang ke Jerman tersebut.
"Tidak ada kerja sama resmi UIN Alauddin makassar dengan program ferienjob, baik bersifat flagship maupun mandiri," ungkap Amri dalam keterangannya, Jumat (29/3).
Meski begitu, Amri mengaku UIN Alauddin Makassar memang pernah menerima undangan sosialisasi program ferienjob. Namun pihak kampus belakangan menolak sosialisasi tersebut.
"Pihak UIN Alauddin tidak merespons undangan tersebut, salah satu alasannnya karena ketidakjelasan lembaga yang mengundang," bebernya.
Amri juga tak menampik sempat ada mahasiswa UIN Alauddin Makassar bernama Fikram yang mengikuti ferienjob ke Jerman. Saat itu, Fikram masih menjadi mahasiswa dan kini sudah berstatus alumni.
"Keberangkatan yang bersangkutan ke Jerman mengikuti program ferienjob dilakukan menurut inisiatif dan kemauan sendiri tanpa pernah berkoordinasi dengan Career Development Center (CDC) atau bagian Alumni UIN Alauddin Makassar," terangnya.