Proyek Stadion Sudiang Makassar Bak Kompleks GBK Senayan Kian Mantap

Proyek Stadion Sudiang Makassar Bak Kompleks GBK Senayan Kian Mantap

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Rabu, 13 Mar 2024 10:30 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin (kiri) didampingi Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Bupati Maros Chaidir Syam.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin (kiri) didampingi Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Bupati Maros Chaidir Syam. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Pemkot Makassar semakin serius membangun stadion di kawasan GOR Sudiang, Kota Makassar, pada tahun ini. Kawasan pembangunan stadion baru tersebut diproyeksikan setara dengan kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Senayan, Jakarta.

Komitmen itu ditunjukkan lewat kunjungan pengecekan lahan stadion yang terletak di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Senin (11/3) lalu. Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin datang didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Bupati Maros Chaidir Syam.

"Ini di belakang kita ini akan menjadi kawasan kota mandiri, kota baru. Yang kita bayangkan sampai 10 ribu hektare, dan ini menjadi fasumnya. Ini menjadi fasilitas publik. Kalau kawan-kawan bayangkan, ini Senayan, di sana ada Pondok Indah ada yang lain. Justru fasumnya itu stadion dan kawasannya itu," ujar Bahtiar kepada wartawan, Senin (11/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahtiar menjelaskan, pembangunan stadion turut memperkuat rencana pengembangan kawasan metropolitan Mamminasata. Akses menuju stadion akan diintegrasikan dengan wilayah aglomerasi meliputi Makassar, Takalar, Maros, Gowa, termasuk Pangkep.

"Ini menjadi centernya. Tapi ini fasilitas dari kawasan. Supaya ekonomi juga berkembang. Jadi kalau dilihat rancang bangunnya, nanti ada jalan lingkar di belakang," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Bahtiar menegaskan kedatangannya sebagai tindak lanjut atas komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahtiar meyakini kerja sama pemerintah daerah akan mengakselerasi pembangunan stadion di Sudiang.

"Kita datang menindaklanjuti langkah-langkah supaya tahun ini bisa mulai dibangun," bebernya.

Bahtiar menambahkan, proyek strategis itu mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga sudah melakukan peninjauan lahan stadion itu pada November 2023.

"Jadi dua tiga bulan kita ke sini, ada perubahan wajah lingkungan di sini. Wujud keseriusan kita bahwa kawasan ini hendak dibangun menjadi kawasan pusat olahraga," sambung Bahtiar.

Pemprov Sulsel-Pemkot Makassar Bagi Tugas

Pembangunan stadion di kawasan GOR Sudiang akan dikerjasamakan lintas instansi. Anggaran proyek itu akan diakomodir pemerintah pusat, sementara Pemprov Sulsel menyediakan lahan, dan Pemkot Makassar akan membangun akses jalan menuju lokasi stadion.

"Lahan sudah disiapkan oleh Pemprov. Lokasi yang sudah kita siapkan adalah di sport center di Sudiang seluas 20 hektare. Dan saya sekali lagi tak bisa menyembunyikan kebahagiaan karena hal yang sangat lama didambakan masyarakat kita tahun ini diwujudkan oleh Bapak Presiden Jokowi," jelasnya.

Bahtiar memastikan aset lahan di kawasan itu tidak bermasalah. Apalagi kawasan GOR Sudiang memang sudah dibangun sejumlah fasilitas olahraga di dalamnya.

"Adanya di Sudiang dan yang memang adalah sport center dan luasnya ada 75 hektare di situ. Lahan yang dibutuhkan sebenarnya cukup 10 hektare, tapi kami siapkan 20 hektare supaya kawasan itu benar-benar bisa menjadi kawasan stadion yang layak dan bisa digunakan untuk event-event berskala besar," ucap Bahtiar.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengaku siap untuk mendukung pembangunan proyek stadion tersebut. Danny menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk membangun akses jalan menuju stadion.

Namun belakangan, Danny mengaku Rp 200 miliar untuk membangun infrastruktur penunjang stadion itu tidaklah cukup. Hal itu disampaikan Danny usai mengecek lahan stadion bersama Bahtiar pada Senin (11/3).

"Kalau jalan kami mempersiapkan Rp 200 miliar. Tapi setelah kita lihat tadi, kelihatannya tidak cukup. Saya coba korek-korek. Siapa tahu masih bisa kita tambah. Kalau dilihat ukuran tadi, nda cukup itu Rp 200 miliar," ucap Danny.

Danny memastikan pembangunan akses jalan menuju stadion itu akan dibangun secepatnya. Dia berencana untuk membangun akses jalan itu melalui anggaran parsial APBD Makassar tahun 2024.

"Sehingga kemungkinan, saya akan percepat. Saya bisa parsialkan. Nah, diparsialkan tanpa menunggu (APBD) Perubahan. Tadi saya coba cek di PU, ternyata bisa. Sehingga kalau beliau (Presiden Jokowi) datang groundbreaking di sini, sudah ada jalan yang kelihatan," ungkapnya.

Bocoran Rencana Desain Stadion Sudiang

Desain perencanaan akses dan lokasi stadion di kawasan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.Foto: Desain perencanaan akses dan lokasi stadion di kawasan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. (Dok. Istimewa)

Danny membeberkan rencana desain akses dan lokasi pembangunan stadion di kawasan GOR Sudiang. Dari gambar desain yang diterima detikSulsel, stadion itu terletak tak jauh dari gedung serba guna GOR Sudiang.

Letak stadion yang akan dibangun itu juga berada di luar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kawasan KKOP ditandai dengan bentuk segitiga lancip sama kaki yang diberi garis warna kuning.

Bangunan stadion itu juga terletak jauh dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sehingga dianggap tidak akan mengganggu penerbangan. Pada desain tersebut, juga tampak akses jalan yang terhubung dengan jalan tol yang dibangun secara elevated atau jalan layang.

Danny mengatakan jika stadion tersebut akan dibangun dengan kapasitas yang besar. Persis seperti kapasitas Stadion Gelora Bung Karno di Senayan.

"Ukurannya sama dengan stadion utama Senayan," ungkapnya.

Danny menambahkan Stadion Sudiang dibangun dengan konsep aerowisata dari sudut pandang tata ruang. Di sisi lain, stadion tersebut juga akan terintegrasi dengan kawasan Mamminasata.

"Ini sebenarnya dalam tata ruang namanya aerowisata, kota bandara terpadu. Itu juga bersambung dengan Maros. Jadi Maros, Gowa, Takalar, dan Makassar bukan lagi administratif. Tapi sebuah metro, sampai Pangkep. Di belakang sana ada namanya jalan tol lingkar luar," pungkasnya.


Hide Ads