"Tahapan kita ini seharusnya tanggal 7 (Maret) itu sudah pemilihan tahap kedua. Tapi kan kita katakan itu tentatif, tergantung dari waktunya Menteri," ujar Ketua Panitia Pilrek UNM Prof Hamsu Abdul Gani kepada wartawan di Lantai 6 Menara Pinisi, Selasa (5/3/2024) sore.
Namun Hamsu mengatakan putaran kedua pemilihan rektor UNM yang dilakukan oleh rapat senat tertutup bisa saja diundur. Pasalnya, saat ini tim investigasi Itjen Kemendikburistek tengah mengusut laporan dugaan kecurangan pada Pilrek UNM.
"Bisa saja mundur. Dan saya kira... apalagi ada verifikasi ini. Kita tunggu lah hasilnya verifikasi. Sesungguhnya verifikasi ini mencari fakta apakah laporan betul," bebernya.
Dia menyebut panitia Pilrek UNM akan menunggu hasil dari tim investigasi dari Itjen Kemendikbudristek ini. Hamsu mengaku panitia telah bersurat ke kementerian terkait potensi mundurnya putaran kedua Pilrek UNM tersebut.
"Kita menunggu saja. Kita panitia menunggu saja karena kita juga sudah mengirim surat," tutur Hamsu.
Hamsu mengaku tak tahu pasti kapan hasil investigasi atas dugaan kecurangan ini dirampungkan. Namun yang jelas, kata dia, Rektor UNM Prof Husain Syam akan digantikan oleh rektor baru pada 17 Mei 2024 mendatang.
"Yang penting 17 Mei itu Pak Rektor sudah harus turun. Kita menunggu saja," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, tim Itjen Kemendikbudristek mengusut dugaan kecurangan Pilrek UNM periode 2024-2028. Investigasi tersebut berlangsung di salah satu ruangan di lantai 6 Menara Pinisi UNM, Selasa (5/3).
Saat itu, tim investigasi telah memeriksa 3 orang terkait laporan dugaan kecurangan itu. Ketiga orang yang diperiksa adalah calon rektor sekaligus Wakil Rektor 2 UNM Prof Ichsan Ali sebagai pelapor, Ketua Panitia Pilrek UNM Prof Hamsu Abdul Gani, dan Dekan Fakultas Teknik UNM Prof Muh Yahya yang juga anggota senat sebagai terlapor.
Ichsan Ali mengatakan dirinya diperiksa selama 1 jam oleh tim investigasi dari Itjen Kemendikbudristek. Dia menyebut dirinya dimintai keterangan atas 9 laporan yang dilayangkan pada Kamis (29/2) lalu.
"Sudah (diperiksa). Tapi sebentar ji. Sekitar satu jam lah. Yang masuk kemarin dikonfirmasi kebenarannya. Fakta-faktanya," ujar Prof Ichsan kepada wartawan.
Dia menuturkan tim investigasi dari Itjen Kemendikbudristek ini beranggotakan 3 orang. Ichsan belum mau banyak berkomentar atas hasil pemeriksaannya itu.
"Belum pi. Baru sementara ini. Kalau saya, indikasi toh yang saya laporkan. Apakah itu terbukti atau tidak, ya, ini mi nanti hasilnya," ungkapnya.
(sar/hmw)