Panitia Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Negeri Makassar (UNM) Periode 2024-2028 buka suara soal dugaan pelanggaran yang disampaikan calon rektor nomor urut 2 Prof Muhammad Ichsan Ali. Panitia membantah tudingan tersebut.
"Semua tahapan dan prosedur dan peraturan yang ada. Tidak ada yang menyimpang," kata Ketua Panitia Pilrek UNM Prof Hamsu Abdul Gani dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).
Hamsu menegaskan tidak ada pengaturan suara. Menurutnya, proses penyaringan senat hingga meloloskan 3 calon rektor sudah sesuai dengan aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada pengaturan suara," tegas Hamsu.
Dia menyebut seluruh anggota senat menggunakan hak pilihnya sesuai nuraninya masing-masing. Adapun soal salah satu calon yang memiliki suara signifikan, dia menyebut itu sebagai penilaian senat.
"Jika ada calon yang meraih suara signifikan mungkin itu penilaian anggota senat," ujarnya.
Direktur Program Pascasarjana UNM ini juga mengomentari pernyataan Ichsan Ali yang menyebut panitia pemilihan tidak melibatkan dewan pengawas UNM dalam tahapan pemilihan. Hamsu menyebut Ketua Dewan Pengawas UNM Prof Syamsul Bahri hadir langsung dalam pemaparan visi misi calon rektor yang digelar 26 Februari 2024.
Begitu juga Ketua Satuan Pengawas Internal UNM dilibatkan dalam semua tahapan pelaksanaan pemilihan rektor, mulai dari sosialisasi calon hingga pemungutan suara. Pemungutan suara juga disiarkan secara online.
"Perwakilan menteri, guru besar dan civitas akademika UNM juga hadir dalam pemaparan visi misi yang disiarkan langsung melalui live streaming," kata Hamsu.
Sebelumnya diberitakan, calon rektor Prof Muhammad Ichsan Ali menduga ada pelanggaran dalam Pilrek UNM Periode 2024-2028. Wakil Rektor (WR) 4 UNM ini keberatan hanya mendapat 3 suara saat penyaringan suara oleh senat.
"Setelah (pemilihan) itu terpukul juga melihat hasilnya, kenapa jomplang. Juara satu 51 (suara) di bawahnya cuma 5, tidak sampai 10%, baru di bawahnya lagi 4 suara baru di bawahnya lagi 3, saya yang lewat, jomplang," kata Ichsan kepada detikSulsel, Jumat (1/3) malam tadi.
Ichsan mengaku lama merenungi suara yang selisihnya beda jauh dengan calon rektor lainnya. Dia secara pribadi melakukan kajian internal terhadap proses penyaringan suara oleh senat di Pilrek UNM.
"Saya berpikirlah terus, dalam renungan saya itu mengingat kejadian-kejadian, oh ada masalah ini. Walau ketua panitia bilang ini sesuai prosedur tapi di balik prosedur itu Anda melakukan trik-trik," tuturnya.
Ichsan mengaku heran dengan perolehan suara yang diraih calon rektor nomor urut 5 Prof Hasmyati. Hasmyati unggul telak dengan 51 suara dan disusul calon rektor nomor urut 4 Prof Karta Jayadi dengan perolehan 5 suara
"Itu sangat jomplang. Saya merenunglah, dari situ saya mereviu ulang saya temukan beberapa yang menurut saya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan," jelasnya.
(sar/ata)