Golkar Pasrah Kursi Ketua DPRD Sulsel Direbut NasDem di Pileg 2024

Golkar Pasrah Kursi Ketua DPRD Sulsel Direbut NasDem di Pileg 2024

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 29 Feb 2024 10:30 WIB
Ilustrasi Bendera Golkar/Antarafoto
Foto: Ilustrasi Bendera Golkar/Antarafoto
Makassar -

DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai pasrah karena tak mampu mempertahankan kursi ketua DPRD Provinsi Sulsel. NasDem berpotensi menjadi pemenang dan mengambil kedudukan yang selama ini dipegang Golkar itu.

"Ya kalau memang kondisinya seperti itu kita mau apa, karena pemilu sudah selesai seandainya masih bisa diulang," ujar Ketua Bappilu Golkar Sulsel La Kama Wiyaka kepada detikSulsel, Rabu (28/2/2024).

La Kama menyebut berdasarkan hitungan internal, sejauh ini Golkar di semua dapil mendapat minimal 1 kursi. Terkecuali dapil Sulsel 7 Bone yang masih dikhawatirkan berpotensi tak mendapat kursi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya di catatan kita tidak ada (dapil kursi Golkar kosong), tapi yang mengkhawatirkan itu di Bone dapil 7. Catatan kita masih ada tetapi sedikit agak meragukan di situ," katanya.

Dia menyayangkan kondisi di Bone tersebut, padahal Golkar selama ini merajai perolehan suara di Bumi Arung Palakka itu. Apalagi, ketua DPD II Golkar Bone Andi Fashar Padjalangi terbilang masih baru melepas jabatannya sebagai bupati.

ADVERTISEMENT

"Masih bupati dulu di situ ketuanya, baru 1 sampai 2 bulan selesai bupati ketuanya di sana," jelasnya.

Selain itu, La Kama mengakui dapil Sulsel 9 yang meliputi Pinrang, Sidrap dan Enrekang juga kurang maksimal perolehan suaranya. Hal itu disebabkan karena sejumlah caleg yang dipasang tak bekerja.

"Teman-teman di situ ada tiga (caleg) tidak jalan di dapil Sulsel 9, jadi Golkar di situ tidak bisa 2 kursi," ungkapnya.

Di sisi lain, dua dapil perolehan suaranya cukup menggembirakan yakni dapil Sulsel 10 yang meliputi Toraja dan Toraja Utara dan dapil Sulsel 8 Soppeng-Wajo.

"Yang melonjak ini di dapil 10 karena dari 5 kursi kita dapat 2 dulu cuma 1, semoga bisa 2 kursi di Dapil Soppeng Wajo," ungkapnya.

Akibat kondisi ini, La Kama memastikan Golkar akan melakukan evaluasi. Evaluasi tersebut sifatnya untuk penguatan internal.

"Kita tetap lakukan evaluasi dimana dapil yang berubah untuk provinsi dari 11 dapil yang ada, " jelasnya.

"Bertambah, berkurang atau tetap semua perlu kita evaluasi, namanya selesai satu kegiatan perlu ada evaluasi. Tapi itu untuk kepentingan internal dan eksternal tidak ada evaluasi dalam tendensi bersifat khusus. Normal saja itu," tambah La Kama.

Meski terancam kehilangan kursi ketua DPRD Sulsel, La Kama memprediksi kursi Golkar tetap akan bertambah pada Pemilu 2024 ini. Diketahui, Golkar pada 2019 lalu menang di Sulsel dengan perolehan 13 kursi.

"Dari kemarin itu dari pemilu sebelumnya catatan kita sampai hari ini bertambah, sampai 14 hingga 15 kursi, itu catatan kita sekarang tapi kita tunggu rekap untuk kita sesuaikan," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Andi Ina Kartika Mengaku Sedih

Sementara itu, Ketua DPRD Sulsel yang juga Bendahara DPD Golkar Sulsel Andi Ina Kartika Sari mengaku hilangnya kursi ketua dari Partai Golkar di DPRD Sulsel kini baru terjadi pascareformasi. Dia mengaku prihatin terhadap perolehan suara partai beringin di Pileg 2024.

"Sejak zaman senior (pendahulu saya di Golkar) Partai Golkar selalu unggul dan sekarang di tahun 2024 ini harus kami terima posisi itu berpindah ke partai lain," ujar Andi Ina dalam keterangannya, Senin (26/2).

Andi Ina heran dengan kondisi tersebut mengingat pada pemilu sebelumnya Sulsel merupakan lumbung suara golkar. Dia mengaku sedih Golkar terancam kehilangan kursi ketua DPRD Sulsel.

"Sebagai kader Partai Golkar pastilah saya merasa sangat sedih karena Golkar tidak dapat mempertahankan Kursi Ketua DPRD Sulsel di pemilu ini," ujarnya.

Namun Andi Ina tetap mengapresiasi perjuangan para caleg Golkar yang bertarung di 11 dapil. Dia pasrah jika Golkar telah kalah pada Pileg kali ini di Sulsel.

"Artinya semua caleg sudah bekerja dengan sungguh sungguh, mereka telah bekerja keras, mereka telah bekerja dengan baik di dapilnya masing masing dan hal itu patut kita hargai dan mengapresiasinya, meskipun hasilnya harus kita terima kita kalah," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Hide Ads