Perolehan suara sementara capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Sulawesi Selatan (Sulsel) kalah jauh dari dua palson lainnya berdasarkan real count KPU. PDIP Sulsel mengaku masih mengumpulkan data untuk melihat ada tidaknya pelanggaran.
"Semua nanti C1-nya kita kumpulkan baru kita lihat di situ ada nggak pelanggaran. Kita masih kumpulkan sama saksi-saksi kita," ujar Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel Andi Ansyari Mangkona kepada detikSulsel, Minggu (25/2/2024).
Saat ditanya soal suara Ganjar-Mahfud yang minim di Sulsel, Ansyari enggan berspekulasi. Dia menyebut persoalan itu akan disampaikan oleh DPP PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya kan yang bisa kasi statement DPP, itu urusan DPP, walaupun kondisi lapangan kami tahu bahwa seperti yang terjadi sekarang ini ada macam-macam penilaian," kata dia.
Menurut Ansyari, banyak hal yang masih bisa terjadi selama masa penghitungan suara belum selesai. Dia mengaku masih akan melihat perkembangan yang terjadi ke depan.
"Tapi kita lihatlah nanti bagaimana karena banyak wacana-wacana akan terjadi nanti," imbuh Ansyari.
Kata TPD di halaman selanjutnya.
TPD Singgung Kampanye Medsos
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulsel, Udin Saputra Malik juga mengaku masih mengawal penghitungan suara. Dia menyebut TPD diminta untuk melaporkan bentuk pelanggaran yang didapati.
"Semua jajaran TPD diminta melaporkan bentuk-bentuk pelanggaran dan terus mengawal proses penghitungan suara sampai selesai," ujar Udin.
Dia lalu mengungkap penyebab suara Ganjar-Mahfud di Sulsel tak maksimal. Salah satunya ialah kampanye media sosial (medsos) dari paslon 01 dan 02 yang lebih melekat di masyarakat.
"Salah satunya kampanye sosial media 02 dan 01 yang cukup masif dan narasinya melekat di masyarakat. Narasi 03 yang terlambat terbentuk menjadi penyulit dalam menggaet pemilih," katanya.