"Sudah dua kali kejadiannya di gedung Balai Kota. Pertama, masih tahun lalu. Yang kedua ini, bulan Januari kalau tidak salah. Tahun lalu itu bulan Desember," kata Kasubag Perlengkapan Bagian Umum Setda Makassar Siti Selvi Wildana kepada detikSulsel, Kamis (22/2/2024).
Selvi mengatakan aksi pencurian itu terekam oleh CCTV yang ada di sekitar lift. Pencuri itu melakukan aksinya secara berkelompok menggunakan topeng.
"Ada ji bukti rekaman CCTV-nya. Karena kami kan monitor terus gedung Balai Kota. Berkelompok. Bikin tim. Kalau saya lihat selalu tiga orang. Pakai penutup muka, pakai masker, topi, jaket," ungkapnya.
Dia menyebut pencuri itu mencabut spare part lift yang sudah terpasang. Dengan begitu, dia menduga aksi pencurian itu dibantu oleh orang dalam di gedung Balai Kota Makassar.
"Sudah terpasang. Baru dicuri. Ditarik alatnya. Dan itu kita duga pasti ada orang dalam juga yang bantu (mencuri)," bebernya.
Meski begitu, Selvi belum bisa memastikan siapa sosok orang dalam yang ia maksud itu. Namun Selvi menyakini hal tersebut sebab pelaku pencurian mengetahui kondisi di dalam Balai Kota Makassar.
"Bisa jadi. Tapi tidak mungkin dia tahu letaknya, bisa masuk ke dalam. Dan tahu kondisinya bahwa saat ini kondisi di Balai Kota sudah tidak ada orang. Karena yang memang tidak ada sama sekali aktivitas di dalam Balai Kota," jelasnya.
Dia menambahkan para pelaku melancarkan aksinya di malam hari menjelang hari libur. Selvi menyebut pencuri itu nekat masuk ke dalam gedung Balai Kota karena sudah merasa aman.
"Malam selalu. Jumat malam. Kan besoknya weekend. Hari Jumat itu biasanya orang pada cepat balik. Nah, di situ mereka beraksi. Pada saat orang semua sudah balik dan kosong gedung Balai Kota. Baru mereka masuk," imbuhnya.
Selvi memastikan kejadian pencurian di gedung Balai Kota ini akan dilaporkan ke polisi. Dia mengatakan laporan itu dilakukan oleh Satpol PP sebagai penanggungjawab keamanan di gedung Balai Kota Makassar.
"Iya bisa dilaporkan. Sempat kemarin kami mau laporkan. Tapi kan kita juga harus ada dukungan dari tim pengamanan, dari Satpol PP," pungasnya.
Sebelumnya diberitakan, spare part lift di gedung Balai Kota Makassar dicuri sekelompok OTK. Akibatnya, Pemkot Makassar mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 50 juta.
"Itu mainboard yang kecurian. Dia ambil mainboard. Itu kan seperti otaknya mesin lift. Yang dicabut itu lift untuk pejabat, pimpinan. Makanya orang antri naik ke lift. Hanya satu yang berfungsi," sebut Kasubag Perlengkapan Bagian Umum Setda Makassar Siti Selvi Wildana kepada detikSulsel, Kamis (22/2).
"Yang kedua, mungkin karena dipikir tidak ada tindakan sewaktu pencurian pertama. Akhirnya yang kedua, setiap tombol dari lantai 1 sampai 11 dicabut,"lanjut Selvi.
(asm/hmw)