Anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), William Tandi Paelongan (24) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia diduga karena kelelahan. William awalnya drop usai mengantar formulir C6 atau undangan untuk mencoblos.
Ayah William, Septandi mengatakan, anaknya bertugas di TPS 07, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar. William kemudian mengantar undang untuk mencoblos ke wajib pilih pada Selasa (13/2).
"Kemarin setelah dia (William) mengedarkan undangan, dia sudah merasa capek jadi dia tidak sempat ke TPS karena kecapekan," ujar Septandi di kediamannya Kompleks Taman Makassar Indah kepada wartawan, Kamis (19/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Septandi mengaku anaknya sempat kewalahan mengedarkan undangan ke pemilih karena alamat tidak jelas. Hal tersebut membuat anaknya keliling mencari alamat pemilik undangan.
"Kita sudah berikan gizi kayak susu beruang cuma memang kecapekan bawa undangan sampai malam. Karena itukan undangan tidak ada alamatnya, nanti dicari di RW baru ada, dia pulang jam 10 malam," ungkapnya.
Kondisi William yang drop membuatnya tidak bisa bertugas di TPS pada Rabu (14/2). William pun dilarikan ke Rumah Sakit Primaya untuk mendapatkan perawatan karena sesak nafas.
"Awalnya dia di RS Primaya dan dirujuk ke (RS) Akademis, dia sesak napas dan kelelahan," terang Septandi.
Septandi menuturkan anaknya selama ini tidak punya riwayat penyakit apapun. Bahkan sebelum mengedarkan undangan kelihatan baik-baik saja tanpa keluhan apapun.
"Tidak ada riwayatnya, tidak pernah sakit ini anak, karena hujan-hujanan pergi bagi undangan," katanya.
Septandi menambahkan anaknya dinyatakan meninggal dunia pukul 14.00 Wita siang tadi. Anak bungsu dari 2 bersaudara itu sempat dirawat di RS selama dua hari.
"Tadi meninggalnya jam 2 siang, masuk RS tanggal (14/2) nya, pas pemilu. Intinya inikan juga kalau sudah waktunya mau diapa," katanya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang anggota KPPS di Kota Makassar meninggal dunia. Satu orang di antaranya diduga kelelahan saat mengantar surat undangan memilih sebelum hari H pencoblosan.
"Iye (ada 2 orang anggota KPPS meninggal dunia). Ini baru-baru tadi melayat yang satu. Ini sementara menuju ke alamat yang kedua," ujar anggota KPU Makassar Abdi Goncing kepada detikSulsel, Kamis (15/2).
Abdi mengatakan keduanya meninggal hari ini. Meski begitu, Abdi belum menjelaskan lebih jauh terkait identitas, penyebab, dan lokasi TPS salah satu anggota KPPS tersebut.
"Hari ini (meninggal dunia). Kalau yang di (Kecamatan) Rappocini itu (TPS) 45 (Kelurahan Minasa Upa). Kalau yang ini saya belum tahu, yang jelas di Bangkala. Dia anggota KPPS di Bangkala," ungkapnya.
(hsr/asm)