Dua orang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia. Satu orang di antaranya diduga kelelahan saat mengantar surat undangan memilih sebelum hari H pencoblosan.
"Iye (ada 2 orang anggota KPPS meninggal dunia). Ini baru-baru tadi melayat yang satu. Ini sementara menuju ke alamat yang kedua," ujar anggota KPU Makassar Abdi Goncing kepada detikSulsel, Kamis (15/2/2024).
Abdi mengatakan keduanya meninggal hari ini. Meski begitu, Abdi belum menjelaskan lebih jauh terkait identitas, penyebab, dan lokasi TPS salah satu anggota KPPS tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini (meninggal dunia). Kalau yang di (Kecamatan) Rappocini itu (TPS) 45 (Kelurahan Minasa Upa). Kalau yang ini saya belum tahu, yang jelas di Bangkala. Dia anggota KPPS di Bangkala," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar Nursaidah Sirajuddin juga membenarkan informasi wafatnya kedua anggota KPPS tersebut. Salah satunya disebut kelelahan saat mengantar surat undangan memilih pada Selasa (13/2).
"Satu meninggal itu, kemarin di tanggal 13 saat mengantar undangan dia ada riwayat asam lambung. Riwayat maag. Itu dia sudah kelelahan mengantar undangan. Setelah itu dia mengundurkan diri," tuturnya.
"Masuk mi rumah sakit, tadi siang meninggal jam 14.30. Ini yang di Rappocini, di bawah wilayah kerjanya Minasaupa. Berarti itu kemarin tidak masuk mi bekerja. Kita pantau yang perhitungan kemarin di TPS," bebernya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait anggota KPPS lain yang dikabarkan meninggal dunia. Termasuk mencari tahu dugaan penyebab anggota KPPS tersebut wafat.
"Terus yang satunya, yang (bertugas di Kelurahan) Bangkala, Manggala. Ini Manggala sementara saya menunggu kronologisnya dari Bangkala. Ini yang mau saya tahu juga," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhammad Ngajib mengatakan kedua anggota KPPS itu masing-masing berinisial WTP dan DS. WTP merupakan anggota KPPS di TPS 007 Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala. Sementara DS anggota KPPS di TPS 45 Kelurahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini.
Ngajib menyebut WTP dibawa ke rumah sakit dan dirawat di ICU karena mengeluh sakit di dada dan punggung. WTP pun mengembuskan napas terakhir pada pukul 15.30 Wita.
"Diduga penyebab meninggal dunia (karena) muntaber dan paru-paru. Jenazah saat ini masih di RS Akademis untuk pembersihan," ucapnya.
(asm/ata)