Sorotan Bawaslu Makassar ke KPU Soal Kesalahan Prosedur Distribusi Logistik

Sorotan Bawaslu Makassar ke KPU Soal Kesalahan Prosedur Distribusi Logistik

Sahrul Alim - detikSulsel
Selasa, 13 Feb 2024 10:00 WIB
Logistik Pemilu 2024 yang belum dirakit yang akan didistribusikan ke Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Makassar, Minggu (11/2/2024).
Foto: Logistik Pemilu 2024 yang belum dirakit yang akan didistribusikan ke Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Makassar, Minggu (11/2/2024). (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Bawaslu Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyoroti penarikan logistik Pemilu 2024 di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang gegara kesalahan prosedur. Bawaslu telah menyurat ke KPU Makassar untuk memberikan klarifikasi.

"Terkait logistik Sangkarrang itu, kami telah mengirim surat ke KPU meminta penjelasan kenapa logistik ditarik kembali," ujar Ketua Bawaslu Makassar Dede Arwinsyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Hertasning, Senin (12/2/2024).

Dede mengatakan, surat ke KPU untuk meminta penjelasan secara resmi alasan logistik tersebut ditarik kembali ke gudang. Pihaknya baru akan mengambil kesimpulan setelah mendapat keterangan dari KPU Makassar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti penjelasan KPU kami mengambil kesimpulan, misalnya memberikan saran perbaikan," katanya.

Bawaslu memberi batas waktu 3 hari kepada KPU Makassar untuk membalas surat tersebut. Namun jika tak dijawab, kata Dede, maka pihaknya akan menjadikan insiden itu sebagai temuan pelanggaran administrasi.

ADVERTISEMENT

"Kalau tiga hari tidak ditindaklanjuti kita menjadikan temuan kalau itu pelanggaran administrasi. Kita minta ini penjelasannya, kenapa ada pengembalian," tegasnya.

Logistik Dikirim Sebelum Dirakit

Anggota KPU Makassar Abdi Goncing mengatakan, logistik itu ditarik kembali ke gudang lantaran adanya kesalahan prosedur dalam pengiriman. Logistik itu dikirim sebelum dirakit, dalam aturannya logistik keluar dari gudang harus dalam keadaan sudah dirakit.

"Iya (kemarin ada kekeliruan pendistribusian logistik). Iya (alasannya) belum disegel karena belum di-packing, makanya kita packing ulang kemudian disegel," ujar Abdi Goncing, Senin (12/2).

Abdi menegaskan penarikan logistik tersebut untuk dirakit di gudang. Setelah dirakit maka akan langsung dikirim kembali ke pulau.

"Mau ji dipacking baru dibawa lagi ke sana hari ini. Setelah dipacking langsung diangkut. Yang belum di-packing, di-packing dulu baru didistribusikan kembali hari ini," ujar Abdi.

Abdi menyebut logistik yang belum dirakit tersebut dikirim dengan alasan efisiensi. Pihaknya baru akan merakit logistik tersebut setelah tiba di pulau untuk menghindari kerusakan akibat tumpukan di kapal.

"Jadi efisiensi yang dimaksud di sini bukan soal efisiensi anggaran ya, tapi lebih ke efisiensi kotak suara yang jika bertumpuk, ditakutkan penyok atau rusak. Apalagi dalam kotak suara itu juga, jika sudah dipacking, berisi surat suara dan seluruh logistik yang berada dalam kotak suara," ungkapnya.

Logistik Pemilu 2024 untuk Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, memang dikirim lebih cepat sehari dibandingkan 14 kecamatan lainnya di Makassar. Pendistribusian ke pulau dengan menggunakan kapal milik Pemkot Makassar dibantu kapal dari Polairud Polda Sulsel di Pelabuhan Paotere, Minggu (11/2) pagi.

Logistik yang didistribusikan tersebut untuk 41 TPS di tiga kelurahan di Kepulauan Sangkarrang. Logistik yang dikirim berupa 205 kotak suara dan 51.305 surat suara.

Adapun jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di kepulauan tersebut, yakni 10.261 jiwa. Rinciannya, 5.067 laki-laki dan 5.194 perempuan.




(hsr/hsr)

Hide Ads