Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel), menargetkan target partisipasi pemilih di atas rata-rata nasional di Pemilu 2024. KPU Sulsel targetkan partisipasi pemilih mencapai 80%, sementara target partisipasi pemilih nasional hanya 75,5%.
"Target 80% (di Sulsel), kalau bisa lebih 80% lebih bagus," ujar Anggota KPU Sulsel Hasruddin Husain saat Bincang Politik di salah satu kafe di Makassar, Sulsel, Selasa (6/2/2024).
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Sulsel ini menyebut sejumlah upaya sudah dilakukan agar target tersebut bisa tercapai. Salah satunya memanfaatkan media sosial untuk melakukan sosialisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya kita menyasar ke segmentasi, semua disasar, pemilih pemula, pemuda, basis keagamaan komunitas, dan memaksimalkan sosialisasi di medsos," ujarnya
Baru-baru ini, kata dia, pihaknya juga meluncurkan Kafe Demokrasi dengan menggandeng sejumlah kafe yang ada di Sulsel. Dia berharap kafe demokrasi tersebut menjadi tempat membahas tahapan pemilu sekaligus menangkal informasi tidak benar alias hoax.
"Segmentasi lain yang baru kami launching adalah kafe demokrasi, kita berharap kafe-kafe, warkop bisa menjadi agennya KPU Sulsel. Harapan kita tentang hoax bisa tereduksi bisa segera terdistorsi, paling tidak informasi yang tidak benar bisa terselesaikan dengan baik di warung kopi," jelas Hasruddin.
Sementara itu, Ketua KPU Sulsel Hasbullah menambahkan salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi pemilih adalah dengan memaksimalkan peran perempuan. Menurutnya, jumlah perempuan yang diberdayakan dalam tahapan pemilu lebih banyak.
"Jadi waktu bimtek KPPS (kelompok panitia pemungutan suara), saya melakukan monitoring kabupaten itu Soppeng sama Bone, saya menemukan hampir semua Kecamatan itu perempuan terbanyak. Ada yang memang berimbang secara akumulasi perempuan malah ada yang 90% 2 desa tertentu," ujar Hasbullah.
Pihaknya mengapresiasi partisipasi aktif perempuan dalam pemilu kali ini. Menurut Hasbullah menilai kondisi ini sangat baik untuk peningkatan partisipasi pemilih.
"Itu luar biasa dan mudah-mudahan kondisi positif yang baik untuk keikutsertaan perempuan dalam ruang politik kita," jelasnya.
Dia merinci, berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) Sulsel, selisih antara pemilih perempuan dan laki-laki sekitar 181 ribu lebih. DPT laki-laki sebanyak 3.244.626 jiwa, perempuan 3.425.900 jiwa.
"Untuk Sulsel lebih besar perempuan sehingga menjadi ruang afirmasi bagi perempuan dalam proses pemilu kita. Kita juga berharap mudah-mudahan partisipasi pemilih yang dicerminkan lebih banyak perempuan nanti," imbuhnya.
(sar/sar)