Nikmatnya Aroma Coto Gagak Makassar dengan Kuah Khas yang Gurih

Nikmatnya Aroma Coto Gagak Makassar dengan Kuah Khas yang Gurih

Andi Nur Isman, Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Minggu, 12 Nov 2023 19:00 WIB
Aroma Coto Gagak Makassar
Aroma Coto Gagak Makassar. (Foto: Andi Nur Isman/detikSulsel)
Makassar -

Coto adalah salah satu makanan khas yang tak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Cita rasa kuah dengan perpaduan rempah dan daging sapi yang khas menjadi daya tarik kuliner yang satu ini.

Salah satu warung Coto Makassar yang cukup populer di Makassar yaitu Aroma Coto Gagak. Tapi jangan salah, kata 'gagak' bukan berarti coto ini menggunakan daging burung gagak, melainkan merupakan nama jalan lokasi warung coto ini dibuka.

Di Aroma Coto Gagak ini, detikers bisa memilih jenis isian sesuai selera. Mulai dari daging, pipi, hati, jantung, paru, dan lain sebagainya, dengan harga yang sama tentunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu porsi coto ini hanya dibanderol Rp 20 ribu. Isian dalam semangkok coto ukuran sedang ini juga tidak pelit. Potongan setiap dagingnya lumayan banyak dan besar untuk mengisi perut yang keroncongan.

Nah, makan coto tanpa jeruk nipis, sambel, ketupat, dll, tentu akan terasa tidak lengkap. Di sini detikers dapat meramu coto sesuai keinginan. Setiap mangkuk coto juga diberikan daun bawang dan bawang goreng secara terpisah.

ADVERTISEMENT

Selain ketupat, Aroma Coto Gagak juga menyediakan buras bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi makan coto yang berbeda. Ada juga pilihan kerupuk bagi detikers yang tak bisa jauh-jauh dari camilan yang satu ini.

Aroma Coto Gagak MakassarAroma Coto Gagak Makassar Foto: (Andi Nur Isman/detikSulsel)

Untuk satu ketupat atau buras, dibanderol dengan harga Rp 3 ribu. Rasa ketupatnya lembut dan aroma pandannya cukup kuat. Sementara untuk buras, rasa santannya bikin nagih.

Cita Rasa Aroma Coto Gagak

Tekstur kuah Aroma Coto Gagak yang berwarna kuning kecokelatan tidak begitu kental. Namun rasa rempahnya cukup kuat. Perpaduan ketumbar, jintan, pala, cengkeh, dan serai terasa mendominasi.

Tingkat kematangan pada dagingnya pas. Teksturnya juga sangat empuk dan legit. Aromanya pun sangat khas dan tidak amis sama sekali sehingga mampu menggugah selera.

"Kita masih pakai kayu bakar, itu yang membedakan. Kalau minyak tanah atau kompor gas, itu beda sekali. Kalau kayu bakar bumbunya dia akan menyatu," kata Manajer Operasional Aroma Coto Gagak Arsyad Abidin kepada detikSulsel.

Aroma Coto Gagak MakassarAroma Coto Gagak Makassar Foto: (Andi Nur Isman/detikSulsel)

Sementara untuk dagingnya, tekstur empuk terasa karena dimasak terpisah terlebih dahulu. Setelah matang, barulah daging dimasukkan ke tungku kuah coto dengan tetap menjaga suhu api pada tungku.

"Dagingnya itu kita masak terpisah dulu di tungku lain. Sampai dia matang baru masuk ke kuah bumbu itu. Sebenarnya makin lama dimasak daging semakin bagus, tapi ada teknik masaknya, kapan dia terlalu masak dia hancur. Terus kita jaga suhu apinya itu," tuturnya.

Suasana Tempat

Arsyad mengatakan cikal bakal hadirnya Aroma Coto Gagak berawal dari sosok H Bandu Daeng Kammpa yang menjual menggunakan gerobak kecil sejak 1965. Kini Aroma Coto Gagak sudah dikelola oleh generasi kedua yakni anaknya, H Djamaluddin Daeng Nassa.

"Jadi dari tahun 1970-an sampai sekarang, rasanya coto Gagak sama. Sudah ganti-ganti koki (rasa tetap sama), kenapa, karena bumbunya kita jaga," ucap Arsyad.

Aroma Coto Gagak berada di Jalan Gagak, Makassar. Lokasinya tepat berada di sudut jalan. Jaraknya hanya sekitar 7 menit dari Pantai Losari. Warung coto ini buka 24 jam.

Aroma Coto Gagak MakassarAroma Coto Gagak Makassar Foto: (Hermawan Mappiwali/detikSulsel)

Nuansa makan di Aroma Coto Gagak dibagi dalam 2 kategori. Selain nuansa konvensional, Aroma Coto Gagak juga menyediakan ruangan semi restoran yang nyaman untuk pengunjung.

Di ruangan semi restoran ini, suasana vintage cukup terasa. Dindingnya dipenuhi sejumlah bingkai foto masa lalu pencetus dan pemilik warung coto ini. Meski tak ber-AC, di ruangan ini tetap sejuk dengan kipas angin yang bertiup sepoi-sepoi.

"Karena filosofi makan coto tidak seperti makan makanan lain. Coto ada filosofinya. Kalau di Coto Gagak kita buat dua, ini tempat konvensional, begini sebenarnya suasananya, dekat tungku, kursinya dempet-dempet. Kedua ada semi restoran. Kenapa? karena pasarnya 80 persen dari luar Kota Makassar," ucap Arsyad.

Aroma Coto Gagak MakassarAroma Coto Gagak Makassar Foto: (Hermawan Mappiwali/detikSulsel)

Selain suasana, Aroma Coto Gagak juga menawarkan pelayanan yang tradisional. Di sini, pengunjung harus ke kasir untuk membayar menu yang dipesan, tidak seperti di warung coto pada umumnya.

"Kami canangkan mulai servis tukang parkir, sampai makan dan disajikan, sampai pelanggannya membayar. Kalau (warung coto) yang lain mungkin dihitung di tempat, jadi kasir itu tidak ada komunikasi dengan pelanggan. Kemudian ada pesan kejujuran," sebutnya.

Menu Lain

Aroma Coto Gagak tidak hanya menyajikan coto. Di sini detikers juga bisa menikmati beragam menu makanan lain mulai dari konro, bakso, mie goreng hingga camilan. Beragam aneka minuman dan jus juga tersedia di sini.

Ada juga beberapa camilan yang dijual di sini di antaranya ada cireng, kentang goreng, sosis goreng, chicken nugget, hingga roti bakar. Selain itu ada kudapan seperti pisang ijo dan pallu butung.

Soal harga tak usah khawatir. Menu lain di Aroma Coto Gagak ini dibanderol mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu. Bagaimana detikers, tertarik mencoba?




(asm/urw)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksulsel

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads