Komandan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayu Waliya tewas dalam kontak tembak dengan TNI di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Mayu Waliya tewas saat kelompoknya melakukan serangan balasan setelah markasnya dikuasai TNI.
Satgas Koops Habema Kogabwilhan III awalnya menguasai salah satu markas utama OPM Kodap XII/Lanny Jaya pimpinan Purom Okiman Wenda pada Minggu (5/10). Markas tersebut berlokasi di wilayah pegunungan Unambunggu, Lanny Jaya.
"Markas tersebut diketahui menjadi pusat koordinasi kelompok bersenjata yang selama ini aktif melakukan aksi kekerasan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil," ujar Pangkoops Satgas Habema Mayjen TNI Lucky Avianto dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).
Prajurit TNI turut menemukan sejumlah barang bukti dari markas OPM Kodap XII/Lannya Jaya. Barang bukti itu di antaranya alat-alat perang, amunisi kaliber 7,62 dan 5,56 mm, teleskop, NVG, HT, handphone, dokumen strategis dan bendera bintang kejora.
Sehari setelah markasnya dikuasai, OPM pimpinan Purom Okiman Wenda melakukan serangan di wilayah Unambunggu, Senin (6/10). Pelaku dan TNI pun terlibat kontak tembak hingga Mayu Waliya tewas tertembak.
"Dalam kontak senjata tersebut, satu orang anggota OPM atas nama Mayu Waliya berhasil dilumpuhkan," beber Lucky.
Lucky menuturkan, identitas pelaku baru diketahui pada Rabu (8/10). Hal ini diketahui setelah personel memeriksa handphone milik pelaku yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Mayu Waliya menjabat sebagai Komandan Operasi Kodap XII/Lanny Jaya di bawah pimpinan langsung Purom Okiman Wenda," ucap Lucky.
Lucky menegaskan, seluruh rangkaian operasi dilaksanakan secara terukur dan profesional. Personel dalam bertugas tetap mengedepankan prinsip perlindungan terhadap warga sipil.
"Kontak senjata tersebut merupakan respons terhadap serangan balasan yang dilakukan kelompok bersenjata OPM. Pasukan kami bertindak sesuai prosedur, menjaga disiplin tempur, dan memastikan keselamatan masyarakat di sekitar lokasi," paparnya.
Menurut Lucky, pihaknya tidak hanya fokus pada aspek keamanan. Prajurit TNI juga tetap fokus pada upaya membangun komunikasi sosial, pembinaan teritorial, dan dukungan terhadap pembangunan daerah.
"Papua akan damai dan maju bila aparat dan masyarakat terus berjalan bersama menjaga keamanan. Ini adalah wujud bagian dari upaya membangun kehidupan yang aman dan sejahtera bagi warga Papua," jelas Lucky.
Simak Video "Video Kronologi 18 Anggota OPM Tewas Ditembak TNI di Intan Jaya"
(sar/asm)