Sulawesi Utara

Dalih Tradisi di Balik Kekerasan Senior Komunitas Pencinta Alam di Bitung

Tim detikcom - detikSulsel
Sabtu, 04 Okt 2025 06:00 WIB
Foto: Anggota baru komunitas pecinta alam di Bitung ditampar oleh seniornya. (dok. Istimewa)
Bitung -

Kasus dugaan kekerasan saat orientasi penerimaan anggota baru komunitas pencinta alam di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), masih didalami polisi. Sejumlah panitia yang diperiksa penyidik berdalih tindakan kekerasan dalam kegiatan itu bagian dari tradisi sistem kaderisasi organisasi.

Diketahui, perkara ini diusut setelah salah satu orang tua korban berinisial AA (16) melapor ke Polres Bitung. Siswa SMA itu dilaporkan babak belur sepulang orientasi Himpunan Penjelajah Alam Terbuka Spizaetus (Himpasus) yang berlangsung tiga hari.

"Yang keberatan dan melaporkan kejadian tersebut adalah orang tua korban," ungkap Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abdul Natip Anggai kepada detikcom, Kamis (2/10/2025).


Dugaan kekerasan terjadi dalam prosesi pengukuhan anggota baru Himpasus di kaki Gunung Dua Saudara Bitung pada Minggu (28/9). Anggota baru ditampar berulang kali hingga ditendang oleh seniornya saat momen puncak kegiatan itu.

"Yang dialami korban karena ditampar di bagian muka, mulut korban, yang mengakibatkan korban mengalami kesakitan," beber Abdul.

Polres Bitung masih fokus mendalami keterangan sejumlah saksi yang terlibat dalam kegiatan itu. Penyidik kepolisian telah memeriksa 6 panitia orientasi penerimaan anggota baru komunitas pencinta alam itu.

"Dari pihak panitia enam orang, kemudian korban dengan orang tua korban selaku pelapor juga sudah diambil keterangan. Jadi seluruhnya 8 orang," imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, panitia membenarkan adanya tindakan fisik dalam orientasi penerimaan anggota baru. Kepada polisi, panitia mengaku aktivitas itu sudah menjadi bagian tradisi organisasi.

"Mereka sampaikan seperti itu, menurut tradisi dari mereka," ungkap Kasat Reskrim Polres Bitung AKP Ahmad Anugrah Ari Pratama yang dikonfirmasi terpisah.

Ahmad menjelaskan, pihaknya masih mendalami adanya unsur pidana dalam orientasi tersebut. Bukti rekaman video terjadinya dugaan kekerasan terhadap anggota baru juga diperiksa.

"Mereka (panitia kegiatan) katakan sudah berlangsung beberapa angkatan dan sudah seperti itu, tindakan fisik, yang menurut mereka itu tradisi mereka seperti itu," paparnya.

Pihaknya memastikan akan mengusut tuntas kasus ini. Penyidik akan segera melakukan gelar perkara begitu seluruh saksi yang terlibat dalam kegiatan tersebut sudah dimintai keterangan.

"Kita akan periksa semua baik dari teman-temannya korban, kemudian ada beberapa orang dari pihak komunitas itu yang belum kita periksa yang ada pada saat itu," jelas Ahmad.



Simak Video "Video Viral Orientasi Komunitas Pecinta Alam di Bitung Pakai Kekerasan"


(sar/sar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork