Anggota Pencinta Alam Dikeluarkan dari Grup Usai Video Kekerasan Senior Viral

Bitung

Anggota Pencinta Alam Dikeluarkan dari Grup Usai Video Kekerasan Senior Viral

Arfin Tompodung - detikSulsel
Kamis, 02 Okt 2025 14:25 WIB
Anggota baru komunitas pecinta alam di Bitung ditampar oleh seniornya.
Foto: Anggota baru komunitas pecinta alam di Bitung ditampar oleh seniornya. (dok. Istimewa)
Bitung -

Remaja berinisial AA (16) dikeluarkan dari grup WhatsApp (WA) komunitas pencinta alam di Bitung, Sulawesi Selatan (Sulsel), usai video kekerasan seniornya saat orientasi penerimaan anggota baru viral di media sosial. Orang tua AA yang keberatan anaknya mengalami kekerasan sempat meminta klarifikasi panitia namun tidak ditanggapi.

"Anak itu langsung dikeluarkan dari grup, karena sumber video itu dikirim di grup WA itu. Tapi sempat dibagikan ke WA bapaknya kalau tidak salah, jadi sudah save di handphone lain," kata kuasa hukum keluarga korban, Bili Ladi kepada detikcom, Kamis (2/10/2025).

Bili mengatakan, ibu AA bernama Nurdiyana sempat menghubungi panitia setelah mengetahui anaknya babak belur sepulang dari orientasi komunitas pencinta alam. Hal ini dilakukan sebelum keluarga korban melayangkan laporan ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibunya minta diklarifikasi saja di telepon, tapi dari panitia ajak bertemu. Akhirnya ibu shareloc (lokasi pertemuan), tapi ditunggu berjam-jam mereka tidak datang. Akhirnya sudah buat laporan dulu terus mereka datang sehingga tidak ketemu," katanya.

ADVERTISEMENT

Bili menyebut keluarga korban sangat menyesalkan dugaan kekerasan tersebut. Menurut dia, senior komunitas pencinta alam seharusnya mengedepankan edukasi kepada juniornya selama kegiatan berlangsung.

"Proses pengkaderan dalam komunitas lingkungan/alam dengan kekerasan, tidak ada korelasi sama sekali dengan pembangunan mental dan pemahaman tentang mencintai alam dan lingkungan," tegas Bili.

Diketahui, dugaan kekerasan itu terjadi saat orientasi penerimaan anggota baru komunitas pencinta alam di Gunung Dua Saudara, Kecamatan Ranowulu, Bitung pada 26-28 September 2025. Kegiatan tersebut dilaksanakan Himpunan Penjelajah Alam Terbuka Spizaetus (Himpasus) Bitung.

Dalam video beredar, sejumlah anggota baru ditampar berulang kali hingga ditendang oleh seniornya. Polres Bitung menyelidiki kasus dugaan kekerasan ini setelah menerima laporan dari salah satu orang tua korban.

"Yang keberatan dan melaporkan kejadian tersebut adalah orang tua korban," ujar Kasi Humas Polres Minahasa Iptu Abdul Natip Anggai kepada detikcom, Kamis (2/10).

Korban dan anggota baru lain sempat mengikuti orientasi komunitas pencinta alam selama tiga hari. Namun dugaan kekerasan itu diduga terjadi pada hari terakhir kegiatan atau tepatnya pada Minggu (28/9).

"Yang dialami korban karena ditampar di bagian muka, mulut korban yang mengakibatkan korban mengalami kesakitan," imbuh Abdul.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads