Para pengendara mobil dibuat was-was akibat adanya pelemparan batu hingga botol saat melintas di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel). Usut punya usut, teror tersebut merupakan ulah tujuh orang pemuda yang sengaja berulah.
Teror pelemparan mobil tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto. Salah seorang korban merupakan warga bernama Samsuri saat melintas di Jalan Kelara pada Selasa (19/8) sekitar pukul 03.00 Wita.
Lemparan itu menyebabkan kaca mobil bagian depan milik Samsuri pecah. Saat berusaha kabur, kaca samping mobil korban kembali dilempari hingga rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat kejadian itu, korban melaporkan insiden perusakan ke Mapolres Jeneponto untuk diproses hukum lebih lanjut," ujar Kapolres Jeneponto AKBP Widi Setiawan dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025).
Polisi yang menerima laporan lantas melakukan penyelidikan. Hasilnya, dua pelaku berinisial AMAD (16) dan AM alias M (16) dibekuk di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Rabu (20/8) sekitar pukul 00.20 Wita.
"Berhasil mengamankan dua remaja berinisial AMAD dan AM alias M," ujar Widi.
Widi mengungkapkan pihaknya masih memburu lima pelaku lainnya berinisial AB, AW, AQ, HR, dan RH. Sementara kerugian akibat pengrusakan sejumlah kendaraan diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
"Kami akan mencari semua pelaku sampai tertangkap. Polres Jeneponto akan mengambil tindakan tegas terhadap orang-orang yang mencoba merusak dan meresahkan masyarakat," tegasnya.
Widi juga meluruskan informasi yang beredar bahwa 30 mobil rusak akibat insiden ini. Dia memastikan jumlah kendaraan yang rusak hanya tujuh unit.
Pelaku Disebut Cuma Iseng
Kasubsi Penmas Polres Jeneponto Iptu Uji Mughni mengatakan kedua pelaku yang telah ditangkap mengaku cuma iseng melempari mobil pengendara yang melintas. Kedua pelaku juga diduga mabuk saat berulah.
"Untuk pelaku yang sudah kami tangkap itu mereka ikut-ikutan teman-teman yang masih DPO (daftar pencarian orang). Dia ikut-ikutan dan dalam keadaan mabuk," ujar Iptu Uji Mughni kepada detikSulsel, Rabu (20/8).
"Iya (iseng). Iya, kenakalan remaja kalau yang ini (pelaku sudah ditangkap)," katanya.
Sementara untuk lima pelaku lainnya yang masih dalam pengejaran diduga sudah dewasa. Mereka disebut memang kerap berbuat onar di Jeneponto.
"Kalau yang DPO diduga sudah dewasa. Itu yang anggap saja pentolannya Jeneponto begitu," ucapnya.
Uji menyebut salah satu DPO merupakan residivis. Orang tersebut dikenal kerap memalak pedagang hingga memukul korban yang tidak menuruti kemauannya.
"Kalau ini DPO salah satunya residivis biasa pukul orang. Pedagang-pedagang dia pajak, kalau tidak dikasih dia pukul. Habis itu lari lagi, begitu-begitu," bebernya.
(hmw/hsr)