Sosok bandar narkoba perempuan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) yang disinggung Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga di media sosial diduga telah melarikan diri. Polisi menyebut bandar itu ditengarai kabur setelah unggahan Salim Mengga viral hingga ramai dibicarakan masyarakat.
Diketahui, Salim Mengga menyebut sosok bandar narkoba melalui status di Facebook. Dia menyebut bandar tersebut bolak balik ke Kalimantan Timur mengambil narkoba dan diketahui warga di Kecamatan Tinambung, Polman.
"Di dekat jembatan Sungai Mandar ada bandar narkoba yang bolak-balik ke Kalimantan Timur mengambil narkoba, semua orang tahu di Tinambung, tetapi sama sekali tidak tersentuh hukum, tahu alasannya? Dalam pembinaan, aneh tetapi nyata," tulis Salim Mengga dalam akun Facebooknya dan beredar lewat tangkapan layar dilihat detikcom, Senin (28/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salim bahkan mengungkap ciri-ciri bandar narkoba yang berkeliaran di Tinambung Polman. Bandar narkoba yang dimaksud berjumlah dua orang, satu sudah meninggal dan satu lainnya merupakan seorang perempuan.
"Dulu ada dua bandar, tetapi yang satu sudah almarhum, yang satunya lagi perempuan," kata Salim Mengga dalam rilis Pemprov Sulbar, Selasa (29/7).
Dia mengatakan sosok bandar itu mengambil sabu dari Kalimantan Timur (Kaltim). Dia pun menyinggung agar aparat penegak hukum (APH) tidak hanya membasmi pengedar, namun juga bandar yang terus menyuplai narkoba ke masyarakat.
"Selama bandarnya masih bebas, maka pengguna baru akan terus bermunculan. Penanganan harus menyentuh sumbernya," tuturnya.
Sosok Bandar Narkoba Kabur
Polda Sulbar kemudian turun tangan dan menargetkan untuk membekuk sosok bandar itu dalam Operasi Antik Marano yang digelar pada 1-14 Agustus 2025. Namun polisi tidak mendapati bandar itu berada di wilayah Sulbar.
"Itu karena udah ramai dibicarakan jadi dia (bandar perempuan yang disinggung Wagub Sulbar) udah nggak ada di Sulawesi Barat," ujar Wadirnarkoba Polda Sulbar AKBP Albert saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/8/2025).
Albert mengatakan pihaknya mendapati sejumlah kendala untuk menangkap bandar tersebut. Ia juga menduga bandar itu kabur setelah unggahan Wagub Sulbar di Facebook viral.
"Dia nggak ada di Sulbar, karena udah ramai, udah bocor, jadi dia udah tahu dicari jadi dia hilang," bebernya.
Kendati demikian, pihaknya masih memburu bandar perempuan itu. Sejumlah personel Ditresnarkoba Polda Sulbar tengah mencari lokasi persembunyiannya.
"Tapi kami masih penyelidikan untuk menangkap yang bersangkutan," ungkapnya.
Di sisi lain, Albert mengaku telah menangkap 15 pelaku narkoba selama Operasi Antik Marano. 11 pelaku yang diamankan merupakan target operasi (TO).
"15 (orang diamankan) selama operasi. TO ada 11, 4 non TO. Ada pengedar, ada pemakai beberapa kali bebas (penjara) pakai lagi, ini pengedar (paling banyak diamankan)," imbuhnya.
Respons Wagub Sulbar
Wagub Sulbar Salim S Mengga merespons pernyataan polisi yang menyebut bandar itu kabur karena unggahannya di Facebook viral. Ia menegaskan jika bandar itu bukan orang baru di Polman.
"Sejak awal saya sudah duga bahwa endingnya ya dikatakan kabur gara-gara (unggahan Facebook) Pak Wagub," kata mantan perwira tinggi TNI itu kepada detikcom, Minggu (17/8).
Salim membenarkan jika sosok bandar perempuan itu berinisial J. Ia mengaku heran jika bandar itu belum ditangkap, padahal sudah lama berkeliaran dan identitasnya diketahui semua warga Tinambung, jauh sebelum dirinya mengunggah status di Facebook.
"Betul (bandar perempuan inisial J), semua orang di Tinambung sudah tahu," katanya.
Salim menduga ada orang yang ikut melindungi bandar itu. Ia memprediksi jika bandar itu ditangkap maka identitas semua pihak yang ikut terlibat dalam jaringannya akan dibongkar.
"Karena pasti nyanyiannya akan sangat merdu (jika bandar ditangkap maka kemungkinan bandar itu akan membongkar pihak-pihak yang terlibat)," ucapnya.
Meski demikian, ia berharap agar bandar itu bisa segera dibekuk. Apalagi informasi soal sosok bandar itu telah banyak diketahui warga dan menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat.