.webp)
Oknum anggota Polda Maluku Utara Bripda RF menyita perhatian usai mendatangi sebuah sekolah sembari membawa senjata tajam. Bripda RF melakukan aksinya diduga karena orang tuanya dipukuli oleh orang tua murid lainnya.
Dalam video beredar, tampak Bripda F yang memegang pisau sedang ditenangkan oleh sejumlah wanita. Kendati telah ditenangkan, Bripda F terlihat menunjuki seseorang.
Terdengar pula suara seorang wanita yang menyoroti aksi Bripda RF. Wanita itu mempertanyakan aksi Bripda RF lantaran membawa senjata tajam ke sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka apa, dalam rangka apa, dalam rangka apa kau pakai pisau?," ujar wanita tersebut.
Wanita tersebut juga terdengar memperingatkan status Bripda RF sebagai seorang anggota Polri. Sementara Bripda RF tetap pada posisinya sembari ditenangkan oleh 2 orang wanita yang terus memegang tangannya.
Insiden tersebut terjadi di SD 41 Kelurahan Soa, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Rabu (30/4). Polsek Ternate Utara turut membenarkan insiden dalam video.
"Ya benar kemarin sempat terjadi salah paham antara oknum anggota kita dengan masyarakat," kata Kapolsek Ternate Utara Iptu Wahyuddin kepada detikSulsel, Jumat (2/5/2025).
Orang Tua Bripda RF Diduga Dipukul
Informasi yang dihimpun, kasus ini berawal dari permasalahan siswa SD yang merupakan saudara dari Bripda RF cekcok dengan siswa lainnya. Kedua siswa itu kemudian melapor ke orang tua masing-masing hingga terlibat perkelahian.
Salah satu orang tua siswa yang berkelahi merupakan orang tua dari Bripda RF. Bripda RF kemudian marah karena orang tuanya diduga dipukuli. Namun informasi ini belum dikonfirmasi lebih lanjut oleh Polsek Ternate Utara.
"Kami Polsek Ternate Utara hanya mengambil langkah awal mengamankan semua pihak yang bermasalah," kata Wahyuddin.
Wahyuddin mengungkapkan persoalan Bripda RF kini ditangani oleh Propam Polda Maluku Utara. Namun dia tidak mengetahui pasti perkembangan lebih lanjut kasus itu.
"Terus kami koordinasi dengan pihak Propam Polda Malut. Selanjutnya semua kami serahkan ke Propam Polda Malut," ungkap Wahyuddin.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Bambang Suharyono juga membenarkan kasus tersebut. Menurutnya, kasus itu sudah diselesaikan.
"Sudah diselesaikan kemarin," singkat Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Bambang Suharyono.
(hmw/hmw)
