3 Kader HMI Keroyok Mahasiswa Saat Demo Ricuh di Stikes Majene Jadi Tersangka

Sulawesi Barat

3 Kader HMI Keroyok Mahasiswa Saat Demo Ricuh di Stikes Majene Jadi Tersangka

Hafis Hamdan - detikSulsel
Jumat, 02 Mei 2025 18:00 WIB
Polisi merilis kasus mahasiswa Stikes Bina Bangsa Majene dianiaya saat demo HMI ricuh.
Foto: Polisi merilis kasus mahasiswa Stikes Bina Bangsa Majene dianiaya saat demo HMI ricuh. (dok. Istimewa)
Majene -

Tiga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi tersangka kasus penganiayaan mahasiswa berinisial DD (23) saat menggelar demonstrasi berujung ricuh di depan Kampus Stikes Bina Bangsa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Ketiga pelaku kini ditahan di Polres Majene.

"Satreskrim Polres Majene menetapkan 3 tersangka dalam kasus ini," ujar Kasi Humas Polres Majene Iptu Suyuti kepada wartawan, Jumat (2/5/2025).

Ketiga pelaku yang masih berstatus mahasiswa itu masing-masing berinisial WR (25), SY (20) dan AD (21). Mereka ditetapkan tersangka pada April 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suyuti mengatakan ketiga pelaku menganiaya korban saat mengadang massa HMI masuk ke dalam kampus. Ketiganya melakukan kekerasan dengan memukul, mencekik, hingga menendang korban.

"Korban yang berupaya menghalau massa justru menjadi sasaran kekerasan," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan ketiga pelaku secara sadar menyerahkan diri ke Polres Majene pada 17 April 2025. Mereka dijerat Pasal 170 ayat (1) subsider Pasal 351 ayat (1) juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP Tentang Kekerasan atau Penganiayaan Secara Bersama-sama.

"Ancaman hukumannya maksimal lima tahun enam bulan penjara," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, massa HMI awalnya menggelar demonstrasi di depan kampus Stikes Bina Bangsa di Kecamatan Banggae Timur pada Rabu (12/3). Massa memprotes pihak kampus yang telah menjatuhkan sanksi skorsing terhadap seorang mahasiswi bernama Sri yang juga merupakan kader HMI.

Demonstrasi saat itu berakhir ricuh setelah massa HMI dan mahasiswa Stikes saling meneriaki hingga berujung bendera HMI robek karena ditarik mahasiswa Stikes.

Massa HMI kemudian menggelar aksi lanjutan pada Kamis (13/3) sore. Saat itulah, satu mahasiswa Stikes yang mengadang massa HMI masuk ke dalam kampus dikeroyok. Karena tidak terima, korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Majene.

"Saat korban berada dalam kampus, lalu menghalangi anak HMI agar tidak memasuki kampus, tetapi anak HMI tiba-tiba mendorong paksa untuk masuk ke kampus, di saat itu pula anak HMI memukul dan menendang korban," ujar Kasi Humas Polres Majene Iptu Suyuti kepada wartawan, Jumat(14/3).




(sar/ata)

Hide Ads