Pelarian 125 Pendulang Emas dari Yahukimo ke Asmat Imbas Pembantaian KKB

Papua Pegunungan

Pelarian 125 Pendulang Emas dari Yahukimo ke Asmat Imbas Pembantaian KKB

Tim detikcom - detikSulsel
Sabtu, 12 Apr 2025 07:30 WIB
35 pendulang emas dievakuasi ke Asmat pascapembantaian KKB di Yahukimo.
Foto: 35 pendulang emas dievakuasi ke Asmat pascapembantaian KKB di Yahukimo. (dok. Istimewa)
Yahukimo -

Sebanyak 125 pendulang emas menyelamatkan diri dari pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Mereka ramai-ramai meninggalkan Yahukimo menuju Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Diketahui, KKB membunuh 11 pendulang emas saat melakukan penyerangan di Lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Yahukimo sejak Minggu-Senin, 6-7 April 2025. Ratusan pendulang emas lainnya selamat setelah melarikan diri dari kejaran pelaku.

Ratusan korban selamat dievakuasi secara bertahap di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat. Polres Asmat melaporkan, aparat TNI dan Polri awalnya mengevakuasi 35 orang di Kampung Mabul pada Selasa (8/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka semua ini yang bekerja mendulang emas. Karena memang kampung terdekat (yang berbatasan dengan Yahukimo) di Kampung Mabul," ungkap Kapolres Asmat AKBP Wahyu Basuki kepada detikcom, Jumat (10/4/2025).

Puluhan korban lainnya kemudian menyusul dievakuasi ke Kampung Mabul pada Kamis (10/4). Sebanyak 90 korban kembali dievakuasi setelah sempat bertahan di dalam hutan.

ADVERTISEMENT

"Tadi 35 orang, sekarang bertambah 90 orang jadi total 125. Mereka sempat terhambur di hutan sebelum tiba di Kampung Mabul," bebernya.

Wahyu menuturkan, korban selamat terpaksa berjalan kaki puluhan kilometer melintasi hutan. Para pendulang emas yang dievakuasi bertahap itu menempuh perjalanan selama 2-4 hari.

"Mereka adalah para pekerja pendulang emas yang ketakutan karena diserang. Mereka berjalan kaki menempuh jarak sekitar 58-60 kilometer," tutur Wahyu.

Para korban mendapat perawatan medis begitu tiba di Kampung Mabul. Dia turut melaporkan ada 1 warga yang dilarikan ke rumah sakit karena terkena panah saat dikejar KKB.

"Ada tadi yang diterbangkan (ke rumah sakit) karena ada sakit, ada yang luka juga kena panah," beber Wahyu.

Menurut Wahyu, ada sejumlah pengungsi yang memutuskan melanjutkan perjalanan ketika tiba di Kampung Mabul. Beberapa di antaranya ada yang bergeser menuju rumah keluarganya di Distrik Agats dan Distrik Suator.

"Yang tidak ada rumahnya sementara di Mabul, tetapi ada yang di Suator, ada yang di Agats. Tadi ada sekitar 20 atau 25 orang itu yang bergeser. Untuk sementara anggota lagi pendataan," terangnya.

Dari ratusan pendulang emas yang mengungsi, ada warga yang berasal dari Sulawesi Selatan hingga Gorontalo. Berdasarkan pemeriksaan, seluruh pendulang emas sudah meninggalkan lokasi penyerangan dan kabur dari KKB.

"Informasinya sudah enggak ada lagi yang lain, dari pekerja itu mereka semua ini yang bekerja mendulang emas," imbuh Wahyu.

9 Jenazah Korban KKB Ditemukan

Satgas Damai Cartenz melaporkan, aparat TNI dan Polri sudah menemukan 9 jenazah korban pembantaian KKB di Yahukimo. Namun 5 jenazah di antaranya belum dievakuasi karena mempertimbangkan kondisi cuaca.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo mengatakan 4 jenazah lainnya sudah dievakuasi. Dua jasad di antaranya bahkan sudah divisum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai.

"Selain dua jenazah yang telah divisum di RSUD Dekai, 1 jenazah korban asal Pegunungan Bintang telah dievakuasi ke Boven Digoel, 1 jenazah lainnya telah dievakuasi dari Muara Kum ke RSUD Dekai," ujar Kombes Yusuf dalam keterangannya, Jumat (11/4).

Kombes Yusuf mengatakan 5 jenazah baru akan dievakuasi pada Sabtu (12/4) hari ini. Proses evakuasi yang melibatkan aparat TNI dan Polri ini dilakukan secara hati-hati.

"5 jenazah lainnya masih ada di Binki menunggu proses evakuasi besok (hari ini) dikarenakan cuaca hari ini yang tidak memungkinkan. Total ada 9 jenazah yang ditemukan," ungkapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Pasutri Sempat Disandera KKB

Kombes Yusuf mengatakan aparat TNI dan Polri juga telah mengevakuasi pasangan suami istri (pasutri) yang sempat disandera KKB. Keduanya diterbangkan ke Bandara Dekai pada Jumat (11/4) sekitar pukul 09.00 WIT.

"Kepala dusun, bapak Dani beserta istri, ibu Geby yang sebelumnya sempat disandera KKB telah tiba di Bandara Dekai dan telah dilakukan pemeriksaan kesehatan," ujar Kombes Yusuf.

Aparat gabungan hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembantaian pendulang emas. Para pelaku diduga KKB yang mengatasnamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

"Aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan tetap disiagakan di sejumlah titik rawan untuk menjamin keamanan warga di Yahukimo dan sekitarnya," jelasnya.

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025 Brigjen Faizal Ramadhani juga menegaskan komitmennya menindak tegas pelaku. Faizal mengecam aksi brutal para pelaku.

"Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia," jelas Faizal.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Prediksi Gempa Susulan Setelah M 8,8 Guncang Rusia, Seberapa Kuat?"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads