Kepala dusun bernama Dani beserta istrinya, Geby telah dievakuasi dalam kondisi selamat setelah sempat disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membantai pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan. Pasangan suami istri (pasutri) itu kini menjalani pemeriksaan kesehatan di Distrik Dekai.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Yusuf Sutejo mengatakan pasutri itu dievakuasi melalui jalur udara. Keduanya telah tiba di Bandara Dekai pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 09.00 WIT.
"Kepala dusun, bapak Dani beserta istri ibu Geby yang sebelumnya sempat disandera KKB telah tiba di Bandara Dekai dan telah dilakukan pemeriksaan kesehatan," ungkap Kombes Yusuf dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kombes Yusuf mengatakan aparat TNI dan Polri masih melakukan penyelidikan. Pihaknya berkomitmen untuk mengejar para pelaku pembantaian.
"Aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan tetap disiagakan di sejumlah titik rawan untuk menjamin keamanan warga di Yahukimo dan sekitarnya," tegas Kombes Yusuf.
Hingga saat ini, aparat juga telah menemukan 9 jenazah yang menjadi korban pembantaian KKB. Total 4 jenazah sudah dievakuasi ke RSUD Dekai dan 2 di antaranya sudah lebih dulu divisum.
"Selain dua jenazah yang telah divisum di RSUD Dekai, 1 jenazah korban asal Pegunungan Bintang telah dievakuasi ke Boven Digoel, 1 jenazah lainnya telah dievakuasi dari Muara Kum ke RSUD Dekai," tuturnya.
Kombes Yusuf mengatakan masih ada 5 jenazah lainnya yang baru akan dievakuasi pada Sabtu (12/4) besok. Proses evakuasi dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi cuaca.
"5 jenazah lainnya masih ada di Binki menunggu proses evakuasi besok dikarenakan cuaca hari ini yang tidak memungkinkan. Total ada 9 jenazah yang ditemukan," terang Kombes Yusuf.
Diketahui, pembantaian pendulang emas yang dilakukan KKB terjadi di area pendulangan emas tepatnya Lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Yahukimo. KKB melakukan penyerangan selama 2 hari beruntun sejak Minggu-Senin, 6 sampai 7 April 2025.
(sar/sar)