Warga Mengungsi Imbas Pembantaian KKB di Yahukimo Bertambah Jadi 125 Orang

Papua Pegunungan

Warga Mengungsi Imbas Pembantaian KKB di Yahukimo Bertambah Jadi 125 Orang

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Jumat, 11 Apr 2025 11:30 WIB
35 pendulang emas dievakuasi ke Asmat pascapembantaian KKB di Yahukimo.
Foto: 35 pendulang emas dievakuasi ke Asmat pascapembantaian KKB di Yahukimo. (dok. Istimewa)
Yahukimo -

Warga yang mengungsi usai pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan, semakin bertambah. Polisi melaporkan ada 125 korban selamat yang kini dievakuasi ke Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Kapolres Asmat, AKBP Wahyu Basuki menjelaskan, para pengungsi melarikan diri ke hutan setelah penyerangan. Mereka bertahan hidup di hutan selama empat hari sebelum berhasil mencapai perbatasan Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat, Kamis (10/4).

"Tadi 35 orang, sekarang bertambah 90 orang jadi total 125. Mereka sempat terhambur di hutan sebelum tiba di Kampung Mabul," ujar AKBP Wahyu Basuki kepada detikcom, Jumat (10/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 125 orang tersebut, ada puluhan orang di antaranya yang tidak memiliki keluarga, menuju ke Soator dan ibu kota Asmat, Agats. Sementara sebagian lainnya masih berada di Kampung Mabul, Distrik Koroway..

"Yang tidak ada rumahnya sementara di Mabul, tetapi ada yang di Soator, ada yang di Agats jadi pulang. Tadi ada sekitar 20 atau 25 orang itu yang bergeser, untuk sementara anggota lagi pendataan," paparnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil interogasi terhadap para pengungsi ini, mereka keseluruhan dari warga yang diserang saat melakukan aktivitas pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo. Mereka sempat dikejar KKB saat melarikan diri.

"Informasinya sudah enggak ada lagi yang lain, dari pekerja itu mereka semua ini yang bekerja mendulang emas," sebut Wahyu.

Beberapa warga yang mengungsi berasal dari Sulawesi Selatan dan Gorontalo yang mengungsi dari serangan KKB itu. "Ada warga Sulsel dari Toraja banyak dan ada dari Gorontalo," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, pembantaian itu terjadi di area pendulangan emas tepatnya Lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Yahukimo. KKB melakukan penyerangan selama 2 hari beruntun sejak Minggu-Senin, 6 sampai 7 April 2025.

Insiden itu mengakibatkan 11 pendulang emas tewas dan 2 warga sipil lainnya disandera KKB. Aparat TNI dan Polri sejauh ini sudah mengevakuasi 2 jenazah korban pembantaian ke RSUD Dekai pada Kamis (11/4).

"Evakuasi dua jenazah korban KKB telah berhasil kami laksanakan hari ini dan telah tiba di RSUD Dekai," kata Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Kamis (10/4).




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads