Kepala Desa Buhu Gorontalo Bantah Aniaya Pemuda hingga Babak Belur

Kepala Desa Buhu Gorontalo Bantah Aniaya Pemuda hingga Babak Belur

Apris Nawu - detikSulsel
Rabu, 09 Apr 2025 11:00 WIB
Kantor Desa Buhu, Kabupaten Gorontalo.
Foto: Kantor Desa Buhu, Kabupaten Gorontalo.(dok. istimewa)
Gorontalo -

Kepala Desa (Kades) Buhu, Kabupaten Gorontalo Mohamad Daud Adam membantah telah melakukan penganiayaan terhadap pemuda bernama Djakarian Hasan (23) dengan cara dipukul dan ditendang. Daud mengaku hanya menasehati Djakarian.

"Tidak ada pemukulan dan tendangan saya hanya menasehati dia karena kata-katanya menyinggung saya dan dia malah bersikap ingin melawan saya dengan perkataan tidak sopan, suara keras," ujar Daud kepada detikcom, Selasa (8/4/2025).

Daud mengatakan awalnya orang tua Djakarian bernama Danial Hasan (50) datang ke kantor desa melapor terkait kasus dugaan pencemaran nama baik. Duad kemudian melakukan mediasi agar persoalan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini berawal dari bapaknya melapor ke saya di Desa Buhu terkait adanya pencemaran nama baik yang dilakukan keluarganya. Saya inginkan masalah keluarga begini selesai aman dan damai," katanya.

Saat itu, Daud pun menjanjikan bantuan pangan ke Danial sebagai imbalan agar persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan. Namun dari luar pertemuan di kantor desa, Djakarian berteriak terkait janji Daud memberikan bantuan pangan.

ADVERTISEMENT

"Dari pada berlanjut karena masih keluarga mereka ini, baru saya sampaikan insyaallah saya umur panjang saya akan berikan bantuan ketahanan pangan ada program sapi satu ekor dan rumah layak huni," bebernya.

"Tiba-tiba di luar dari ruangan itu ada yang teriak ternyata anaknya (Danial), katanya jangan sampai hanya janji palsu. Djakria tidak ada di pertemuan di kantor desa dia hanya di luar," sambungnya.

Daud pun menegaskan tidak menganiaya Djakarian seperti yang dituduhkan. Namun dia mengakui sempat menampar Djakarian karena tersinggung dan emosi.

"Ini dia malah marah ke saya dengan berkata kasar dan ingin melawan saya, pada hal kita masih bersaudara, di situ saya tersinggung saya tempeleng (tampar) dia di telinga cuma itu tidak ada lagi dan itu tidak ada tendangan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Djakarian mengaku dianiaya oleh Daud dengan cara dipukul dan ditendang. Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi di kantor Desa Buhu, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo pada Kamis (3/4) sekitar pukul 22.00 Wita

"Iya, anak saya dianiaya dipukul dan ditendang sampai telinga dan perutnya sakit. Kami sudah lapor tadi malam di Polsek Telaga," kata orang tua korban, Danial Hasan kepada detikcom, Sabtu (5/4).




(hsr/sar)

Hide Ads