Pengusaha pemilik tambang di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), melaporkan ke polisi aksi pemblokiran akses jalan menuju lokasi tambang galian C di Gunung Ta'e. Pihak penambang melapor dengan alasan diancam dengan parang dan ketapel oleh warga yang mengadang.
"Kami menerima adanya laporan dugaan pengancaman (saat warga blokir jalan masuk ke tambang). Pelapor bernama Onding Bin H Mandu," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan kepada wartawan, Rabu (19/3/2025).
Andi Reza mengungkapkan, pelapor mempolisikan beberapa warga atas dugaan pengancaman saat aksi pemblokiran jalan menuju tambang pada Senin (17/3). Pelapor mengaku keberatan sebab mereka diadang dengan parang dan ketapel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelapor mengadu karena merasa mendapat pengancaman dengan parang dan ketapel," imbuhnya.
Dia mengatakan, pihaknya saat ini sementara melakukan proses pemeriksaan saksi atas laporan tersebut. Prosesnya masih dalam tahap penyelidikan.
"Kami dalam tahap pemeriksaan beberapa saksi," ucapnya.
Perwakilan warga inisial RO membantah pengakuan pelapor ke polisi bahwa dilakukan pengancaman parang dan ketapel saat memblokir jalan. Pelapor kata dia hanya lewat dan tidak diganggu oleh warga.
"Masyarakat tidak pernah adang ini pelapor. Benar dia ada naik motor lewat tetapi tidak ada warga yang adang. Yang masyarakat adang itu mobil truk yang mau masuk," bebernya.
Pihaknya juga sudah tidak menutup akses jalan masuk ke area tambang galian C di Gunung Ta'e setelah ada komunikasi dari pihak kepolisian. Namun warga akan melaporkan jika ada aktivitas mobil truk yang mau masuk.
"Sudah tidak seperti kemarin memblokir jalan karena ada komunikasi dari pihak kepolisian dari unit Tipiter. Tetapi kami sampaikan kalau ada mobil truk, kami akan melaporkan aktivitas itu untuk dilakukan penindakan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Tammasarangge, Kabupaten Pinrang menutup akses jalan masuk ke tambang yang berada di Gunung Ta'e Paleteang. Warga menolak aktivitas tambang karena selama puluhan tahun truk operasionalnya merusak jalan hingga limbahnya merusak sawah dan kebun warga.
"Warga menutup akses jalan masuk dan keluar ke tambang galian C di wilayah Gunung Ta'e. Penutupannya sampai hari ini masih kami tutup akses jalannya," kata warga inisial RO kepada detikSulsel, Selasa (18/3).
"Dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan penambangan meliputi dampak sosiologis dan ekologis berupa kerusakan jalan, jalan berdebu, berlubang-lubang, becek ketika digenangi air hujan dan juga merusak hasil panen pertanian dan perkebunan dikarenakan limbah tambang," tambahnya.
(ata/asm)