Korban Bentrok Antarpendukung Paslon di Puncak Jaya Bertambah, 3 Orang Kritis

Papua Tengah

Korban Bentrok Antarpendukung Paslon di Puncak Jaya Bertambah, 3 Orang Kritis

Roy Ratumakin - detikSulsel
Selasa, 04 Mar 2025 21:45 WIB
Penampakan rumah warga dibakar massa saat ricuh Pilkada di Puncak Jaya, Papua Tengah. Dokumen Istimewa
Foto: Penampakan rumah warga dibakar massa saat ricuh Pilkada di Puncak Jaya, Papua Tengah. Dokumen Istimewa
Puncak Jaya -

Korban bentrokan dua kelompok pendukung pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati di Puncak Jaya, Papua Tengah, kembali bertambah. Tiga warga kritis akibat terkena panah hingga harus dievakuasi ke Jayapura.

"Ada tiga orang yang kritis akibat terkena panah. Tiga orang tersebut sedang diupayakan untuk dirujuk ke Jayapura," kata Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare kepada detikcom, Selasa (4/3/2025).

Ketiga korban tersebut yakni Sakarias Wonda (16), Nathan Weya (20), dan Weyo Enumbi (30). Alfred mengatakan untuk korban luka lainnya masih didata oleh Polres Puncak Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hingga saat ini, pihak Polres Puncak Jaya masih mendatanya. Jadi belum ada jumlah pasti soal berapa orang yang luka akibat bentrok tersebut," ujarnya.

Alfred mengatakan bentrokan kembali terjadi akibat pengeroyokan yang mengakibatkan seorang warga bernama Agustus Kogoya tewas.

ADVERTISEMENT

"Kejadian aksi saling serang dipicu karena adanya kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," terangnya.

Terpisah, Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan, situasi mulai kondusif pascabentrokan. Meski begitu aparat masih siaga di lokasi bentrokan.

"Saya pun menghimbau kepada pendukung Paslon 01 dan 02 untuk menahan diri, sehingga tidak terjadi lagi aksi saling serang," kata Kuswara dalam keterangannya.

Kuswara mengungkapkan, personel TNI-Polri yang ada di Kabupaten Puncak Jaya sudah disiagakan di Kuburan 7 dan Pruleme, Distrik Pagaleme. Dua lokasi tersebut adalah lokasi bentrok warga.

"Kami aparat keamanan gabungan TNI-Polri sampai saat ini tetap berjaga-jaga dan siaga mengantisipasi aksi susulan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan itu terjadi Alun-alun Kota Mulia dekat Kuburan 7, pada Senin (3/3) sekitar pukul 15.50 WIT. Insiden itu mengakibatkan 2 orang tewas, 39 rumah dan 1 sekolah dasar (SD) dibakar massa.

"Dua warga dilaporkan meninggal dan sejumlah rumah dibakar," kata Kapolda Papua Brigjen Alfred Papare kepada detikcom, Selasa (4/3).




(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads