Polisi mengungkap situasi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, belum kondusif pascabentrok antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 01 dan 02. Selain itu, korban tewas juga bertambah dari 1 menjadi 3 orang.
Bentrokan itu terjadi di wilayah Kota Lama Mulia, Puncak Jaya pada Rabu (5/2) sekitar pukul 05.30 WIT. Akibat bentrokan tersebut, satu orang dilaporkan tewas dan orang 120 lainnya mengalami luka-luka.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan dua korban yang sebelumnya mengalami luka dilaporkan meninggal usai mendapatkan perawatan medis. Keduanya meninggal di Nabire pada Kamis (6/2) atau sehari setelah bentrokan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 2 lagi (warga) meninggal pascapenanganan medis di Nabire. Jadi korban meninggal saat ini menjadi 3 orang," kata Kuswara kepada detikcom, Senin (10/2/2025).
Kuswara mengaku pihaknya belum mengidentifikasi dua korban tewas tersebut karena situasi belum kondusif. Namun dia menyebut keduanya merupakan massa pendukung paslon 01.
"Identitas ketiga korban belum bisa kami identifikasi. Situasi di sini belum kondusif," ujarnya.
Saat ini pendukung 01 melakukan prosesi adat duka untuk kedua korban. Aparat dikerahkan ke lokasi untuk menjaga prosesi tersebut agar dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan dari massa pendukung 02.
"Kami juga sudah mengimbau kepada massa pendukung kedua belah pihak untuk tidak lagi membawa alat tajam di jalanan umum. Karena kami sudah bersepakat beberapa waktu lalu untuk berdamai. Jadi imbauan ini untuk menjaga tidak lagi terjadi pertikaian antara kedua pendukung paslon," terangnya.
11 Korban Dievakuasi ke Nabire-Jayapura
Kuswara mengungkapkan ada 3 warga yang berhasil dievakuasi keluar dari Puncak Jaya. Sejauh ini sudah 11 orang yang dievakuasi, dengan rincian 10 orang ke Nabire dan 1 lainnya ke Jayapura.
"Awalnya ada 8 orang yang dievakuasi keluar dari Puncak Jaya untuk penanganan kesehatan lebih lanjut. Saat ini tambah lagi 3 warga yang dievakuasi ke Nabire," katanya.
Dia menuturkan para korban tersebut dievakuasi keluar dari Puncak Jaya karena mengalami luka cukup parah. Sementara fasilitas kesehatan di RSUD Mulia di Puncak Jaya belum memadai.
"Tiga warga ini harus mendapatkan operasi pengangkatan panah yang tertancap di tubuh mereka yang mengenai organ vital. Salah satunya ada panah yang menancap tepat di dada yang mengenai jantung. Karena fasilitas kesehatan di sini (Mulia) kurang memadai, makanya dievakuasi ke Nabire," jelasnya.
(hsr/hsr)