Bentrokan itu terjadi Alun-alun Kota Mulia pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 15.50 WIT. Sejumlah rumah warga juga dilaporkan terbakar.
"Dua warga dilaporkan meninggal dan sejumlah rumah dibakar," kata Kapolda Papua Brigjen Alfred Papare kepada detikcom, Selasa (4/3/2025).
Alfred menuturkan, sebanyak 39 rumah dan 1 unit sekolah dasar (SD) dibakar massa. Aparat TNI dan Polri hingga kini masih disiagakan di lokasi.
"Kondisi sudah kondusif, namun kami (TNI-Polri) masih melakukan siaga untuk mengantisipasi bentrok susulan," ujarnya.
Sejumlah warga yang bertikai juga mengalami luka panah. Para korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia.
"Ada puluhan warga juga mengalami luka panah akibat pertikaian tersebut. Untuk datanya kami masih dalami," kata Alfred.
Terpisah, Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan, bentrokan dipicu setelah seorang massa pendukung dari paslon 02 dibacok hingga tewas. Kuswara mengatakan masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
"Awal mula pertikaian tersebut ketika massa pendukung dari Paslon 02 dibacok hingga tewas. Karena kasus itu, pertikaian kedua kelompok pun pecah," ungkap Kuswara.
Diketahui, bentrokan antarpendukung paslon Pilkada Puncak Jaya sudah beberapa kali terjadi. Bentrokan pertama kali terjadi pada Rabu (5/2). Ratusan warga bahkan sempat dilaporkan mengungsi ke tempat aman.
(sar/asm)