Mantan anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan yang membelot jadi pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) bernama Aske Mabel akhirnya ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz. Proses penangkapan berlangsung dramatis karena Aske Mabel mencoba melawan.
Aske Mabel ditangkap di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo, Rabu (19/2) sekitar pukul 06.30 WIT. Penangkapan dilakukan setelah aparat menerima informasi dari masyarakat terkait keberadaan Aske Mabel.
"Saat subuh ada laporan dari masyarakat menginformasikan bahwa Aske Mabel ada di salah satu wilayah di Kabupaten Yalimo," kata Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin kepada wartawan dikutip Kamis (20/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikcom, berikut 4 fakta penangkapan Aske Mabel:
1. Kaki Aske Mabel Ditembak karena Melawan Petugas
Aske Mabel sempat melawan saat ditangkap Satgas Damai Cartenz. Aparat pun memberikan tindak tegas dengan menembak kaki Aske Mabel.
"Aparat meminta disertir Aske Mabel menunjukkan lokasi penyimpanan senjata kedua. Namun, saat berada di dekat jurang, pelaku melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri," kata Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (19/2).
![]() |
Faizal menuturkan aparat langsung memberikan tindak tegas saat Aske Mabel melawan dengan melepaskan tembakan. Tembakan dilepas tepat mengenai kaki sebelah kiri.
"Melihat situasi tersebut, aparat bertindak tegas dan melumpuhkan pelaku sesuai prosedur penegakan hukum. Sehingga, seluruh senjata tersebut telah berhasil diamankan secara keseluruhan," bebernya.
2. Polisi Sita 4 Senpi-71 Amunisi dari Akse Mabel Dkk
Aparat turut menyita empat senjata api (senpi) dan 71 amunisi dari rangkaian penangkapan Aske Mabel. Dua senpi diamankan saat penangkapan Aske Mabel, sementara dua lainnya dari anak buahnya, Nikson Mautan alias Okoni Siep.
"Pada saat (Aske Mabel) diamankan, ditemukan 1 pucuk senjata api (yang berada di tangannya). Anggota pun mendesak Aske untuk menunjukkan senjata lainnya. Dan setelah dilakukan interogasi, Aske pun menunjukkan 1 pucuk senjata api lainnya," ujar Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin.
Patrige menjelaskan, polisi sebelumnya turut menyita dua pucuk senpi dan 46 butir amunisi dari Nikson Matuan alias Okoni Siep. Okoni Siep ditangkap lebih dulu di Yalimo pada Minggu (2/2).
"Total senjata api yang berhasil disita ada sebanyak 4 senjata laras panjang masing-masing dari Aske 2 pucuk dan Nikson Matuan 2 pucuk, beserta 71 butir jenis kalibernya 5,56 mm," ungkap Irjen Patrige.
"Pada penangkapan Nikson Matuan, aparat berhasil mengamankan 2 pucuk senjata beserta 46 butir peluru, sedangkan amunisi sisanya dari Aske Mabel," imbuhnya.
3. Aske Mabel Sudah Dipecat Tidak Hormat
Irjen Patrige memastikan Aske Mabel telah dijatuh sanksi pemecatan tidak dengan hormat alias PTDH. Sanksi PTDH diberikan saat Aske Mabel tengah melarikan diri.
"Aske Mabel dikenakan hukuman etik sebagai anggota Polri dan telah diputus lewat sidang komisi kode etik di PTDH atau dipecat dari dinas kepolisian," kata Irjen Patrige.
Irjen Patrige menjelaskan sanksi PTDH itu dikeluarkan berdasarkan hasil sidang kode etik. Aske Mabel sedianya menjalani sidang banding namun mangkir selama lebih dari satu bulan sehingga langsung diputuskan PTDH.
"PTDH ini melalui sidang, pertama sidang kode etik di Propam, kemudian setelah itu naik ke sidang banding di Bidkum. Cuma karena tidak dihadiri oleh tersangka karena tersangka melarikan diri lebih dari pada satu bulan diproses sidang sehingga langsung dikeluarkan keputusan pemberhentian," terang Irjen Patrige.
"Pangkat sebelum diberhentikan brigadir dua polisi (Bripda), ditetapkan di Jayapura tanggal 27 Desember 2024," imbuh Patrige.
Simak jejak kejahatan Aske Mabel di halaman selanjutnya.
4. Jejak Kejahatan Aske Mabel
Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom, aparat mulai mengejar Aske Mabel yang terlibat dalam kasus perampasan senjata api laras panjang jenis AK-47 di Polres Yalimo pada Minggu (9/6/2024). Belakangan Aske Mabel membuat video yang mengakui perbuatannya itu dan menyebut dirinya pimpinan KKB di Yalimo.
Aske Mabel juga diduga terlibat dalam penembakan iring-iringan truk hingga menewaskan sopir inisial SI di Jalan Trans Jayapura-Wamena KM 80, Distrik Abenaho, Kampung Wilak, Yalimo pada Rabu (4/12/2024) sekitar pukul 11.05 WIT. Setelah kejadian, kontak tembak aparat dan KKB sempat terjadi.
Aske Mabel lalu melakukan penyerangan terhadap aparat yang menggugurkan anggota Brimob Polda Papua Briptu Iqbal Anwar Arif. Aksi itu dilakukan Aske Mabel di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Jumat (17/1/2025).
Sehari setelahnya, penyerangan kembali dilakukan Aske Mabel di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Yalimo, Rabu (8/1). Dua warga sipil yang merupakan tukang senso kayu berinisial EF (37) dan AT (34) tewas dalam penyerangan itu.
Atas rentetan aksi kejahatan itu, Satgas Damai Cartenz terus melakukan pengejaran terhadap Aske Mabel. Pengejaran kemudian berbuah hasil dengan menangkap Aske Mabel di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo, Rabu (19/2) sekitar pukul 06.30 WIT.
Simak Video "Video: Mendikdasmen Bakal Temui Keluarga Guru Korban Penembakan KKB Papua"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)